Manila, Filipina (ANTARA) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengingatkan kontingen Indonesia tidak boleh dilamun euforia hanya karena telah mampu melampaui target medali emas yang dipatok Presiden Joko Widodo dalam SEA Games 2019.

Pasalnya, pesta olahraga akbar Asia Tenggara itu masih menyisakan setidaknya tiga hari sebelum upacara penutupan digelar pada Rabu (11/12).

"Kita tidak boleh buru-buru euforia karena perjalanan masih panjang, kita harus fokus lagi kejar supaya perolehan kembali signifikan untuk berada di posisi dua," kata pria yang akrab disapa Okto itu di Manila, Filipina, Minggu malam.

Baca juga: Perolehan medali SEA Games 2019 hingga Minggu pukul 18:30
Baca juga: Tim voli Indonesia tantang Filipina di final SEA Games 2019


Hingga MInggu malam kontingen Merah Putih menempati posisi kedua klasemen medali berkat raihan 66 emas, 63 perak dan 79 perunggu, atau dalam kata lain melampaui target 60 keping medali emas yang dipatok Presiden Jokowi.

Namun, Indonesia ditempel ketat oleh Vietnam yang menduduki urutan ketiga dengan jumlah emas yang sama disertai 59 perak dan 79 perunggu.

Oleh karena itu Okto meminta kontingen Indonesia tetap berkonsentrasi menangguk setiap peluang yang dimiliki agar bisa mempertahankan posisi kedua klasemen akhir, mengingat tuan rumah Filipina yang berada di puncak dengan jarak yang sulit dikejar berbekal raihan 113 emas, 87 perak dan 87 perunggu.

"Masih ada waktu beberapa hari ke depan. Kita harus memaksimalkan semua peluang yang ada supaya tetap bertahan di posisi dua," katanya.

Baca juga: Evan Dimas minta rekannya di timnas siapkan mental jelang final
Baca juga: Emas SEA Games terakhir bagi Maria Londa


Kontingen Indonesia tampil cukup luar biasa di SEA Games 2019 mengingat target awal yang dicanangkan komandan kontingen (CdM) dan KOI adalah 54 emas meski 69 persen atlet yang diberangkatkan tergolong usia junior.

Di tengah perjalanan target direvisi oleh Menpora Zainudin Amari menjadi 45 medali emas. Salah satu alasannya adalah jumlah tersebut realistis dengan kondisi atlet yang dikirim. Namun, saat pelepasan kontingen di Istana Bogor, Presiden Jokowi justru meminta lebih yaitu 60 emas.

Motivasi dari Presiden Jokowi ternyata cukup berpengaruh. Meski pada awal kejuaraan perolehan medali emas seret, pelan tapi pasti target semua pihak mulai terpenuhi. Dan target saat ini tinggal mempertahankan posisi dua.

Ada beberapa cabang unggulan yang diharapkan menyumbang medali seperti bulu tangkis, esports, cabang olahraga bela diri, hingga cabang olahraga permainan seperti bola voli maupun sepak bola.

Baca juga: Indonesia tempatkan tiga wakil di final bulu tangkis perorangan
Baca juga: Tes doping telat, tim skateboard Indonesia protes
Baca juga: Dayung sumbang 10 medali emas, padahal target hanya lima

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019