Manila, Filipina (ANTARA) - Pebulutangkis spesialis ganda campuran, Praveen Jordan mengaku sangat bangga dan senang bisa meraih dua medali emas di ajang SEA Games dengan dua pasangan yang berbeda.

“Ini emas kedua dengan pasangan berbeda, senang karena bisa memberikan medali emas buat Indonesia. Ini kan yang menjadi harapan semua atlet ya, mau cabang olahraga apapun pasti ingin," kata Praveen seusai bersama Melati Daeva Oktavianti memastikan merebut medali emas SEA Games 2019 dari bulu tangkis nomor ganda campuran di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, Senin.

Praveen/Melati menyumbang emas kedua bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games 2019 ini setelah melalui pertarungan seru mengalahkan pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, dengan tiga game dengan skor 21-19, 19-21, 23-21.

Baca juga: Praveen/Melati rebut emas SEA Games 2019

Medali emas tersebut merupakan yang kedua diraih Praveen dari nomor ganda campuran setelah sebelumnya mendapat emas pada SEA Games 2015 di Singapura. Saat itu Praveen berpasangan dengan Debby Susanto.

Menurut pemain bulu tangkis yqng lahir di Bontang pada 26 April 1993 ini, prestasinya merebut medali emas dengan pasangan yang berbeda akan menjadi catatan sendiri dalam perjalanan karienya di dunia bulu tangkis meskipun ia tidak pernah berpikir untuk berganti-ganti pasangan.

"Dengan pasangan siapa pun, yang penting berprestasi. Apalagi ini SEA Games, bangga bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Praveen.

Baca juga: Praveen/Melati pastikan satu tiket ke semifinal SEA Games 2019

Praveen Jordan dipisahkan dari Debby Susanto oleh pelatih Richard Mainaky usai mengikuti BWF Superseries Finals pada Desember 2017. Awal 2018, Praveen kemudian dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Debby sempat dicoba berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi yang sebelumnya adalah pemain ganda putra.

Sementara itu, bagi Melati medali emas yang diraihnya bersama Praveen itu merupakan yang pertama kalinya di ajang pesta olahraga multi event untuk negara-negara kawasan Asia Tenggara ini.

“Yang pasti bangga, senang juga bisa menyumbang medali emas buat kontingen Indonesia. Apalagi buat saya ini yang pertama kali ikut SEA Games,” kata pemain kelahiran Serang, Banten pada 26 Oktober 1994 ini.

Baca juga: Saatnya bulu tangkis dan atletik tambah kontribusi emas

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019