Solo (ANTARA) - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) untuk cabang olahraga tenis meja menargetkan meraih 12 medali emas pada ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina, Maret mendatang.

"Kami untuk tenis meja baik putra maupun putri ditargetkan merebut 12 emas, 13 perak, dan 11 perunggu, untuk APG 2020, di Filipina," kata Pelatih Tenis Meja NPCI, Bayu Widhie Hapsara Purba, di Solo, Selasa.

Menurut Bayu NPCI untuk tenis meja menyiapkan sebanyak 37 atlet putra putri, sedangkan nomor yang dipertandingkan di APG Filipina sebanyak 42 nomor.

Baca juga: Senny: Musim hujan sedikit ganggu Pelatnas NPC

"Kami optimistis dengan target itu, para atlet Indonesia mampu meraihnya. Indonesia pada APG 2017 di Malaysia juga mampu merebut 14 emas dari 12 emas yang ditargetkan," kata Bayu.

Bayu menjelaskan peluang medali emas untuk Indonesia antara lain pada nomor tunggal putra kelas10, atas nama David Yacob, ganda putra kelas 10, pasangan David Yacob/Komet Akbar, dan kemudian beregu putra kelas yang sama.

Selain itu, atlet Agus Sutanto yang turun tunggal putra kelas 5 juga berpeluang merebut emas, pasangan Agus Sutanto/Tatok Hardiyanto (ganda putra kelas 5, dan Agus Sutanto/Tatok Hardiyanto/Bahder Johan (beregu putra kelas 5).

Bagian putri untuk cabang olahraga tenis meja yang berpeluang emas diharapkan dari nomor tunggal kelas 11, Ana Widyasari, dan beregu kelas 9-10, yakni Sella Dwi Radayana/Hana Resti/Imas Yuniar/Aminah.

Baca juga: 24 pebulu tangkis fokus persiapan khusus APG Filipina

Pada beregu putri kelas 6-8 atlet Indonesia yang berpeluang merebut emas yakni Suwarti/Hamida/Siti Fadhillah/Dina Rulina, dan beregu putra kelas 4, yakni Adyos Astan/Yayang Gunaya/Sofyan.

Bayu mengatakan dengan APG Filipina yang jadwalnya diundur, maka program Pelatnas kembali semula dengan persiapan khusus, dan ini lebih bagus untuk mematangkan tehnik para atletnya. Atlet yang sebelumnya banyak kurang bisa dimatangkan agar lebih kuat dalam pertahanan maupun saat menyerang lawan.

Namun, kata dia, para pelatih khawatir ada atlet yang merasa jenuh berlatih.

"Kita menghilangkan rasa jenuh para atletnya dengan menggelar permainan-permainan. Selain menggembleng kondisi fisik maupun tehnik para atlet juga diselingi dengan permainan-permainan agar lebih fresh," katanya.

Para atlet pra kompetisi satu setengah bulan mulai masuk Februari mendatang. Tryout atau uji tanding terakhir sebelum ke APG Filipina akan dilakukan ke Thailand pada Februari 2020. Kejuaraan di Thailand itu, sebagai kualifikasi Paralympic Tokyo Jepang 2020 pada September mendatang.

"Kami cabang olahraga tenis meja NPC Indonesia, yang menjadi saingan berat dari Thailand," katanya.

Baca juga: NPC jaga semangat atlet meski APG diundur

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020