Vientiane (ANTARA News) - Lifter Eko Yuli Irawan tidak menemui banyak kesulitan
untuk meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor di kelas 62kg cabang angkat besi SEA Games 2009 Laos di Komplek Universitas Nasional Vientiane, Jumat.

Eko yang mencatat total angkatan 300kg, berhasil memecahkan rekor SEA Games untuk tiga jenis angkatan sekaligus, yaitu snatch, cleand and jerk, serta total angkatan.

Medali emas tersebut adalah yang kedua bagi tim angkat besi Indonesia setelah sehari sebelumnya Jadi Setiadi yang hanya ditargetkan meraih perak, justru tampil mengesankan dengan meraih emas di kelas 65kg.

Untuk angkatan snatch, EKo berhasil mencatat angkatan seberat 135kg, lebih berat 5kg dibanding rekor sebelumnya yang diciptakan oleh lifter Thailand Chom Singnol (130kg) di SEA Games 2001 Kuala Lumpur.

Untuk jenis angkatan cleand and jerk, Eko mencatat 165kg yang juga 5kg lebih dari rekor sebelumnya yang dicatat lifter Indonesia Gustar Juniarto (160kg) di SEA Games 2003 Hanoi.

Eko juga memecahkan rekor Gustar di jenis total angkatan seberat 300kg, lebih berat 10kg dibanding rekor SEAG yang juga dipegang Gustar di Hanoi.

Melihat prestasi Eko sebagai peraih perak kejuaraan dunia senior dan juara dunia junior, tidak berlebihan jika pria berusia kelahiran 24 Juli 1989 itu ditargetkan untuk membawa pulang medali emas.

Eko yang ketika bertanding mempunyai berat 61,66kg, sudah berhasil mengangkat barbel seberat 130kg pada kesempatan pertama. Angkatan itu sebenarnya sudah cukup untuk memastikan gelar juara karena saingan terberatnya Pongsak Maeethong dari Thailand hanya mampu mengangkat beban 120kg.

Pongsak hanya mampu meraih medali perak setelah gagal mengangkat barbel 125kg pada dua kesempatan yang diberikan.

Pongsak mencatat total angkatan sebesar 278kg, disusul lifter Vietnam Nguyen Manh Thang yang meraih perunggu dengan total angkatan 277kg.

Eko dengan merendah ketika ditanya bahwa level SEA Games terlalu rendah buat dia karena dia tidak menemukan lawan yang berarti karena ia juga mendapat lawan tangguh dari lifter Thailand dan Vietnam.

"Saya kira semua lawan, terutama dari Thailand dan Vietnam harus tetap diwaspadai. Mungkin karena persiapan saya lebih baik dari mereka," kata Eko yang tampak tenang ketika dikerubuti wartawan.

Untuk rencana ke depan setelah sukses di SEA Games, Eko menegaskan bahwa ia siap untuk mengikuti kejuaraan apa pun, termasuk Asian Games 2010 Guangzhou dan Olimpiade London 2012.

"Saya ingin semua mengalir saja dan tidak ada target-target khusus. Saya akan ikuti saya setiap kejuaraan yang disiapkan untuk saya," katanya.

Berbeda dengan Eko, pelatihnya Lukman justru tampak lebih bersamangat dan penuh optimistis mengenai peluang anak asuhnya itu untuk menghadapi event yang lebih tinggi ke depan.

Lukman yang pernah sukses mengantar Lisa Rumbewas meraih perak Olimpiade 2000 Sydney itu mengakui bahwa level SEA Games memang terlalu rendah kalau melihat prestasi yang telah diukir Eko di tingkat dunia.

"Program jangka pendek untuk Eko adalah meraih emas Asian Games 2010 di Guangzhou dan baru kemudian Olimpiade 2012. Saya yakin Eko bisa meraih prestasi tertinggi di kedua event itu," kata Lukman yang juga mantan lifter itu.

Tim angka besi Indonesia menargetkan untuk meraih empat medali emas, masing-masing melalui Eko Yuli, Sandow Weldemar Nasution, Triyatno dan lifter putri Sinta Darmariyani.

Jika Sandow, Triyatno dan Sinta berhasil meraih emas, maka angka besi bisa melampaui target setelah Jadi ternyata juga telah melampaui target yang ditetapkan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009