Anak-anak sudah siap, mungkin yang perlu diperhatikan adalah mental tanding
Jakarta (ANTARA) - Enam atlet panahan Indonesia mengincar tambahan tiket Olimpiade Tokyo dalam turnamen yang menjadi kualifikasi terakhir, yaitu Piala Dunia Panahan 2021 di Paris, Perancis, 18-21 Juni.

Enam atlet recurve yang akan tampil di Paris, yaitu Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Pangestu, Alviyanto Bagas Prastyadi, Diananda Choirunnisa, Titik Kusuma Wardahani, dan Rezza Oktavia.

Pelatih panahan nasional Lilies Handayani yakin anak-anak latihnya mampu memenuhi target di Paris nanti. Menurutnya, tim pelatih sudah menerapkan beberapa simulasi kepada Ega dan kawan-kawan.

“Kami sudah mencoba latihan dalam kondisi berangin dan tanpa angin. Anak-anak sudah siap, mungkin yang perlu diperhatikan adalah mental tanding. Bagaimana mereka bertemu dengan lawan-lawan berat saat di Paris,” kata Lilies dalam siaran pers KOI yang diterima di Jakarta, Senin.

Saat ini panahan Indonesia telah mengamankan dua tiket ke Olimpiade Tokyo dari nomor recurve perorangan putra dan putri.

Kesempatan untuk menambah dua tiket Olimpiade dari nomor beregu putra dan putri terbuka apabila Indonesia mampu masuk tiga besar di Paris.

Baca juga: Panahan berpotensi tambah wakil ke Olimpiade Tokyo

Tim recurve putra Indonesia akan bersaing dengan 37 negara, sementara tim recurve putri bakal berkompetisi dengan 29 negara. Berbicara soal peta kekuatan, Lilies mengatakan Indonesia harus mewaspadai tim AS dan negara-negara pecahan Uni Soviet.

“Berbicara peluang, putra dan putri tentu memiliki peluang yang sama untuk mendapat tiket nomor beregu. Namun, mungkin yang potensinya lebih terbuka adalah tim recurve putra,” ujar Lilies.

Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P. Roeslani, seusai mengunjungi pelatnas panahan di Kompleks GBK, Jakarta, Senin, berharap arjuna dan srikandi Indonesia bisa meraih sukses dan tambahan tiket Olimpiade di Paris.

“Kami sangat berharap panahan bisa menambah atlet untuk Olimpiade Tokyo. Paling penting lagi adalah jangan abai terhadap protokol kesehatan. Percuma jika mendapat tambahan kuota, tetapi saat menjelang Olimpiade justru terpapar COVID-19,” kata Rosan.

Baca juga: Kemenpora dorong peralatan panahan dalam negeri bersertifikat
Baca juga: CdM incar dua cabor lagi untuk Olimpiade 2020 Tokyo

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021