Jakarta (ANTARA) - Dua wakil Indonesia dari cabang olahraga para-renang Syuci Indriani dan Jaenal Aripin dari para-atletik akan melanjutkan perjuangan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo, Minggu.

Syuci Indriani akan turun di nomor 100 meter gaya dada putri SB14 pada pukul 07:26 WIB. Dia akan berlomba pada heat 2 bersama dengan tujuh peserta lainnya dari berbagai negara.

Melihat peta persaingan, langkah Syuci kali ini tidak mudah. Sebab, berdasarkan catatan waktu terbaik yang terdaftar di laman resmi Paralimpide Tokyo 2020, Syuci Indriani yang menyandang tunagrahita berada di urutan kelima dengan catatan waktu 1 menit 22,19 detik.

Baca juga: Syuci benahi kendala non-teknis untuk dua nomor di Paralimpiade Tokyo

Sedangkan untuk bisa tembus final, hanya empat peserta dengan catatan waktu dari masing-masing heat yang berhak melaju ke babak selanjutnya.

Berdasarkan entry time di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut, posisi pertama di tempati Michelle Alonso Morales (Spanyol) dengan catatan waktu 1 menit 12,87 detik.

Kemudian disusul Paige Lenhardt (Australia) dengan 1 menit 14,61 detik dan Beartriz Borges Carneiro (Brazil) yang memiliki catatan waktu terbaik dalam kariernya yakni, 1 menit 17,11 detik.

Posisi keempat diisi Valeriia Shabalina (Komite Paralimpiade Rusia) dengan 1 menit 17,52 detik. Sedangkan sisanya, berada di bawah catatan waktu Syuci Indriani.

Masing-masing Pernilla Lindberg (Swedia) dengan catatan 1 menit 25,18 detik, Yui Lam Chan (Hong Kong) memiliki catatan waktu 1 menit 27,39 detik, dan Olga Poteshikina (Komite Paralimpiade Rusia) yang selama kariernya menorehkan catatan waktu terbaik 1 menit 27,72 detik.

Meski tidak diunggulkan, bukan tidak mungkin Syuci bisa membuat kejutan pada lomba nomor 100 meter gaya dada putri SB14. Terlebih selama ini, perempuan yang lahir pada 28 Januari 2001 itu telah melakukan berbagai persiapan.

Baca juga: Syuci Indriani tampil di tiga nomor para renang Paralimpiade Tokyo

Selanjutnya belajar dari kegagalan

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021