Kami masih berharap (emas) karena ada yang masih bertanding besok yaitu dari cabang para-badminton di nomor ganda campuran dan tunggal putri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yakin kontingen Indonesia dapat menambah perolehan medali emas pada hari terakhir pelaksanaan Paralimpiade Tokyo 2020, Minggu.

Setelah merebut emas pertama pada cabang para-badminton lewat ganda putri Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah, Sabtu, Indonesia berpeluang kembali merebut emas lewat Leani Ratri Oktila yang akan kembali bertanding besok di dua nomor, yakni tunggal putri SL4 dan sektor ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.

“Kami masih berharap (emas) karena ada yang masih bertanding besok yaitu dari cabang para-badminton di nomor ganda campuran dan tunggal putri,” kata Zainudin saat menyambut kepulangan tim Indonesia kloter kedua di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu malam.

Baca juga: Kontingen Indonesia lampaui semua target di Paralimpiade Tokyo 2020

“Jadi ada peluang (emas), minimal perak sudah di tangan. Mudah-mudahan besok hasilnya bagus sehingga kita bisa menambah medali emas lagi dari dua nomor itu,” kata dia menambahkan.

Sebanyak empat atlet tiba di Tanah Air pada hari ini usai menuntaskan kompetisinya di Tokyo. Mereka adalah David Jacobs, Komet Akbar, Bolo Triyanto, dan Hanik Puji Astuti.

Sebelum kembali ke pelatnas di Solo, mereka akan menjalani karantina delapan hari sesuai dengan kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan bagi pendatang dari luar negeri di era pandemi.

Baca juga: Dubes RI terharu Merah Putih berkibar di Tokyo berkat Leani/Khalimatus

Meski ada beberapa atlet yang belum berhasil membawa pulang medali, Zainudin mengaku tetap bangga atas perjuangan tim Merah Putih di Tokyo. Sebab, menurutnya, untuk bisa lolos ke Paralimpiade bukan perjalanan yang mudah karena para atlet harus melewati babak kualifikasi yang panjang.

Ia berharap Indonesia dapat mengirim lebih banyak atletnya pada Paralimpiade Paris 2024, terutama setelah adanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang bakal menjadi cetak biru pembinaan olahraga prestasi Tanah Air.

Dia juga memastikan dalam DBON, yang akan dikenalkan oleh presiden pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September nanti, pemerintah tak akan membedakan fasilitasi antara cabang olahraga Olimpiade dan Paralimpiade.

“Pembinaan untuk atlet Paralimpiade sudah kami masukkan di dalam DBON. Jadi bukan hanya pembinaan untuk Olimpiade. Mudah-mudahan ini akan meningkatkan prestasi atlet baik Olimpiade maupun Paralimpaide,” pungkas dia.

Baca juga: Presiden sambut gembira perolehan medali emas Paralimpiade Tokyo 2020
Baca juga: (Round up) Indonesia raih emas setelah penantian selama 41 tahun


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021