Tokyo (ANTARA) - Saham-sahamJepang jatuh pada perdagangan sesi pagi Jumat, terbebani oleh ketidakpastian tentang prospek perusahaan domestik, sementara kenaikan saham terkait chip mengikuti rekan-rekan mereka di AS membatasi kerugian lebih lanjut.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 29.604,37 poin pada pukul 01.58 GMT, setelah naik tipis 0,15 persen di awal sesi. Untuk minggu ini, indeks acuan diperkirakan naik 2,43 persen.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,79 persen menjadi diperdagangkan pada 2.039,33 poin.

"Kami memperkirakan serangkaian revisi naik dari prospek perusahaan menjelang akhir tahun, tetapi ternyata kami melihat hasil yang baik dan buruk," kata Shigetoshi Kamada, manajer umum di departemen penelitian di Tachibana Securities.

“Investor melihat hasil setahun penuh dan seterusnya. Saat ini sulit untuk membeli manufaktur, yang pendapatannya mungkin dipengaruhi oleh kenaikan biaya material dan faktor lainnya.”

Toyota Motor turun 1,31 persen karena produsen mobil itu memperingatkan bahwa kekurangan semikonduktor global masih menimbulkan risiko bagi rencana produksi setahun penuhnya.

Toyota menaikkan prospek keuntungannya tetapi pembuat mobil hanya terbantu oleh nilai tukar mata uang yang menguntungkan, yang meredupkan prospek pemain lain dan produsen terkait, kata pelaku pasar.

Pembuat AC kelas berat Daikin Industries dan pembuat peralatan medis Terumo menyeret Nikkei setelah prospek mereka meleset dari konsensus pasar.

Daikin anjlok 4,04 persen dan Terumo kehilangan 4,99 persen.

Operator telepon seluler SoftBank kehilangan 5,16 persen karena membukukan penurunan laba bersih setengah tahun sebesar 2,5 persen akibat pemotongan biaya telepon.

Saham-saham terkait chip mengikuti reli saham pembuat chip AS, yang didorong oleh perkiraan keuangan Qualcomm yang kuat.

Tokyo Electron menguat 1,23 persen dan Shin-Etsu Chemical naik 0,74 persen.

Baca juga: IHSG menguat seiring rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III
Baca juga: Rupiah Jumat melemah masih tertekan efek pengumuman tapering
Baca juga: Wall St beragam, S&P 500 dan Nasdaq teruskan rekor penutupan tertinggi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021