Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang menguat pada perdagangan sesi pagi Kamis, karena investor secara selektif mengambil saham-saham yang dinilai terlalu rendah dibandingkan dengan prospek terbaru mereka, sementara kekhawatiran atas dampak kenaikan biaya-biaya pada prospek membatasi kenaikan.

Indeks acuan Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terangkat 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 29.280,42 poin pada pukul 01.53 GMT, setelah kehilangan 0,2 persen di awal sesi mengikuti pelemahan di Wall Street semalam. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,37 persen menjadi diperdagangkan di 2.015,34 poin.

Wall Street ditutup melemah tajam semalam karena lonjakan harga-harga konsumen membatasi sentimen risiko investor, dan memicu kekhawatiran gelombang inflasi panas yang berkepanjangan.

“Investor membeli saham yang harganya terbukti undervalued relatif terhadap prospek terbaru mereka. Kami telah melihat kontras yang jelas dalam harga saham antara mereka yang berpenghasilan tinggi dan yang tidak,” kata Ikuo Mitsui, manajer dana di Aizawa Securities.

"Tapi kita tidak bisa melihat tanda-tanda berakhirnya tren global kenaikan biaya material-material dan transportasi, yang telah membebani sentimen investor."

Toppan Printing melonjak 9,01 persen setelah perusahaan percetakan menaikkan prospek tahunannya. Showa Denko, juga terangkat 7,29 persen, karena pembuat bahan industri itu kembali untung.

Pacific Metals melambung 16,01 persen, setelah salah satu aktivis dana mengungkapkan kepemilikannya dalam pembuatan feronikel.

Di sisi lain, pembuat kosmetik Shiseido dan tempat pembuatan bir Asahi Group Holdings masing-masing anjlok 5,82 persen dan 3,25 persen, setelah memangkas prospek laba tahunan mereka.

Pan Pacific International Holdings merosot 9,21 persen setelah prospek operator toko diskon itu meleset dari ekspektasi pasar.

Ada 145 kenaikan pada indeks Nikkei melawan 71 penurunan.

Baca juga: Wall Street ditutup merosot, tertekan ancaman inflasi jangka panjang
Baca juga: Saham Australia merugi 4 hari beruntun, tertekan dampak inflasi AS
Baca juga: Saham China dibuka turun, perpanjang pelemahan sesi sebelumnya

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021