Investor membeli saham yang harganya terbukti undervalued relatif terhadap prospek terbaru mereka
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi pada Kamis, karena investor mengambil saham-saham yang dinilai sudah terlalu rendah dibandingkan dengan prospek terbaru mereka, sementara kekhawatiran atas dampak kenaikan biaya-biaya menekan sentimen risiko.

Indeks acuan Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terangkat 0,59 persen atau 171,08 poin menjadi ditutup di 29.277,86 poin, setelah kehilangan 0,2 persen di awal sesi mengikuti pelemahan di Wall Street semalam. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,32 persen atau 5,76 poin menjadi 2.013,53 poin.

Wall Street ditutup melemah tajam semalam karena lonjakan harga-harga konsumen membatasi selera risiko investor, dan memicu kekhawatiran gelombang inflasi panas yang berkepanjangan.

“Investor membeli saham yang harganya terbukti undervalued relatif terhadap prospek terbaru mereka. Kami telah melihat kontras yang jelas dalam harga saham antara mereka yang berpenghasilan tinggi dan yang tidak,” kata Manajer Dana Aizawa Securities, Ikuo Mitsui.

"Tapi kita tidak bisa melihat tanda-tanda berakhirnya tren global kenaikan biaya-biaya material dan transportasi, yang telah membebani sentimen investor."

Baca juga: Saham Asia merosot, dolar bersinar saat kekhawatiran inflasi meningkat

Toppan Printing melonjak 8,11 persen setelah perusahaan percetakan itu menaikkan prospek tahunannya. Showa Denko, juga, meningkat 6,93 persen, karena pembuat bahan industri itu kembali meraih untung.

Pacific Metals melambung 17,09 persen, setelah salah satu dana aktivis berpengaruh mengungkapkan kepemilikannya dalam pembuatan feronikel.

Di sisi lain, pembuat kosmetik Shiseido dan tempat pembuatan bir Asahi Group Holdings masing-masing anjlok 3,83 persen dan 3,94 persen, setelah memangkas prospek laba tahunan mereka.

Pan Pacific International Holdings terperosok 9,59 persen setelah prospek operator toko diskon itu meleset dari ekspektasi pasar.

Fanuc Corp, terdongkrak 3,67 persen, naik paling banyak di antara 30 saham inti Topix, diikuti oleh Daiichi Sankyo.

Kinerja buruk di antara 30 saham Topix adalah Seven & i Holdings Co, yang turun 1,19 persen, diikuti oleh Honda Motor, yang kehilangan 0,67 persen.

Baca juga: IHSG diprediksi bergerak melemah, seiring gerakan negatif bursa global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021