Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menyatakan proses promosi dan degradasi atlet Pelatnas Cipayung adalah hal biasa dan oleh karena itu dia meminta fase ini tidak perlu diperdebatkanan oleh pecinta bulu tangkis.

Menurut Agung, promosi dan degradasi Pelatnas Cipayung adalah bagian tak terpisahkan dari tata kelola dan pembinaan olahraga bulu tangkis Indonesia dan tidak ada perubahan dalam pencapaian keputusannya.

"Tahun ini tetap menggunakan metode dan kriteria yang sama dengan sebelumnya. Hal itu dilakukan secara obyektif demi berkembangnya atlet-atlet muda berbakat," tutur Agung lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.

Agung menjelaskan, performa dan prestasi semua atlet penghuni Pelatnas Cipayung sudah melalui evaluasi yang kemudian akan diputuskan soal nasib atlet apakah tetap bertahan dalam pelatnas atau dipulangkan ke klub masing-masing.

Baca juga: Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Eropa 2022 batal karena Omicron

"Promosi dan degradasi ini adalah rutinitas yang terjadi setiap tahun di Pelatnas Cipayung. Demikian pula tahun ini PBSI juga akan melakukan kegiatan promosi dan degradasi," kata Agung.

Sebagai bagian dari proses promosi, tahun ini PBSI juga menggelar Seleksi Nasional 2022 dalam Pelatnas Cipayung pada 10-15 Januari 2022.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjaring talenta baru bulu tangkis nasional untuk direkrut Pelatnas Cipayung. Bibit-bibit baru ini bakal menggantikan pemain yang didegradasi.

Rencananya setelah Seleksi Nasional itu, PBSI akan rapat bersama Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky dan jajaran pelatih untuk memutuskan siapa yang dipanggil masuk dan siapa yang harus dikembalikan ke klub.

"Karena itu, proses promosi dan degradasi itu hal biasa dan terjadi setiap tahun. Makanya saya meminta proses promosi dan degradasi itu jangan menjadi kontroversi," tutup Agung.

Baca juga: Puluhan pebulu tangkis PB Djarum ikuti seleknas PBSI 2022

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022