Jakarta (ANTARA News) - Kolaborasi tari tradisional menandai penutupan pertandingan cabang panahan SEA Games 2011 di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Tari tradisional yang ditampilkan antara lain Tari Kembang Putri dari Provinsi DKI Jakarta, Tari Kembang Tanjung dari Jawa Barat, dan Tari Wira Pertiwi dari Jawa Tengah.

Para penari yang berjumlah 15 orang itu tampil secara bergantian. Dimulai dengan Tarian asal Betawi, Tari Kembang Pratiwi, yang berkostum paduan warna merah muda dan biru.

Kemudian, dilanjutkan dengan Tari Kembang Tanjung yang mengenakan pakaian tradisional berwarna jingga dengan hiasan bulu-bulu berwarna-warni di kepala.

Tarian terakhir yakni Tari Wira Pertiwi. Dalam tarian ciptaan Bagong Kussudiardjo itu ditampilkan oleh lima penari dengan luwes.

Didukung dengan aksesoris alat panah dan kostum hitam bak Srikandi, Tari Wira Pertiwi mengundang animo penonton dan para fotografer.

Bahkan, para atlet panahan Myanmar terlihat sangat antusias menyaksikan tari tersebut.

"Sepuluh!," teriak A C Baw sambil tertawa.

Teriakan "sepuluh" sering diteriakkan oleh para atlet Myanmar yang sedang mendukung atlet lainnya ketika bertanding.

Seperti pada pembukaan SEA Games 2011 yang menampilkan Tari Kerajaan Sriwijaya, tari-tari tradisional memang sengaja ditampilkan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan juga negara lain.

Setelah ketiga tari tradisional tersebut ditampilkan, lalu disusul dengan acara penyerahan medali.

Indonesia menjadi juara umum di cabang panahan dengan raihan empat medali emas.

Tempat kedua diduduki Myanmar dengan tiga medali emas, dan ketiga ditempati oleh Malaysia dengan dua medali emas.

(SDP-08/A035)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011