Palembang (ANTARA) - Pelari nasional jarak 400 meter asal Sumatera Selatan, Sri Maya, menargetkan pemecahan rekor nasional atas namanya sendiri walau saat ini sudah berusia 28 tahun.

“Saya harap dalam waktu dekat, entah di kejuaraan apa, yang jelas harus kejuaraan resmi mau pecahkan rekor sendiri. Masalah usia, saya rasa tak masalah asal jaga kondisi,” kata Sri Maya di Palembang, Kamis.

Sri, atlet asal Sekayu, Musi Banyuasin, berhasil memecahkan rekor nasional lari nomor 400 meter pada PON XX di Papua tahun 2021.

Ia mencatatkan waktu 53,23 detik atau memecahkan rekor nasional yang sudah 37 tahun belum terpecahkan.

Pemegang rekor nasional sebelumnya dipegang pelari legendaris asal Maluku, Ema Tahapary yang didapat pada 1 Desember 1984 dalam kejuaraan Atletik ASEAN dengan catatan waktu 54,20 detik.

Bagi prajurit TNI AD ini, memegang rekor nasional menjadi kebanggaan sendiri apalagi rekor yang sudah lama tak terpecahkan.

Akan tetapi, sebagai atlet ia enggan berpuas diri karena baginya prestasi harus terus ditingkatkan.

Di usia yang sudah melewati usia emas sebagai atlet, Sri Maya tetap menjalani latihan terjadwal secara disiplin.

Di sela-sela kesibukannya sebagai TNI yang berdinas di Kodam II/Sriwijaya, atlet berpangkat Sertu ini menjalani dua sesi latihan setiap hari yakni di pagi dan sore hari.

“Setelah PON Papua saya tetap konsisten latihan, walau lagi tidak di Pelatnas. Ini tanggung jawab saya sebagai atlet untuk terus menjaga performa,” kata dia.

Sri Maya merupakan atlet andalan Sumsel sejak usia belia sudah menyumbangkan prestasi di ajang nasional.

Berkat prestasinya itu, Pemprov Sumsel menganugerahi penghargaan sebagai atlet terbaik pada peringatan Haornas tahun 2016, 2019 dan 2022.

Dari sekian banyak prestasi yang diraih mulai dari ajang Popnas, Kejurnas hingga PON, ia tetap mengantungkan harapan dapat meraih emas di SEA Games dan Asian Games.

“Saya berharap bisa meraih puncak prestasi di SEA Games tahun 2023 nanti,” kata dia.

Baca juga: Kejurnas Atletik 2022 ditutup dengan lahirnya rekornas baru
Baca juga: PON dan Peparnas Papua pecahkan 90 rekornas

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022