Yogyakarta (ANTARA News) - Tim medis dari Pemerintah Jepang yang tergabung dalam "Japan Disaster Relief" (JDR), Kamis (8/6), mengakhiri tugas kemanusiaannya di daerah bencana, dan sebelum meninggalkan Yogyakarta mereka menghibahkan seluruh peralatan medis kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Pemerintah Provinsi DIY kemudian memberikan semua peralatan dan obat-obatan ini kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul karena hubungan Jepang dan rumah sakit ini sangat baik dan erat," kata Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY, dr Bondan Agus Suryanto di Yogyakarta, Kamis. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan JDR dalam menangani korban gempa bumi terutama di Kabupaten Bantul, karena partisipasi tim medis dari negara sahabat tersebut dapat meringankan masyarakat yang ditimpa musibah bencana. Sejak 29 Mei 2006, JDR bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Bantul memberikan pelayanan medis terhadap korban gempa bumi dengan mendirikan tenda-tenda di depan rumah sakit yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman. "Hingga hari terakhir masa tugas mereka, JDR telah melayani lebih dari 1.200 pasien dengan jumlah kunjungan sekitar 150 pasien per hari," katanya. Tim JDR ini terdiri atas 30 personil, termasuk dua orang dari JICA Jakarta dan satu orang dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia. Pelayanan medis yang diberikan meliputi perawatan ringan hingga operasi minor. Selain obat-obatan dan peralatan medis untuk melayani pasien, barang nonmedis juga turut diberikan seperti tenda dan generator set. Sementara itu, Ketua Tim Medis JDR, Dr Tomioka Joji mengatakan, meski masa tugasnya sudah berakhir, tetapi pihaknya tetap ingin membantu rehabilitasi pascabencana gempa bumi ini. Dalam acara pelepasan yang juga dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, ia menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang sangat baik dan telah dibangun bersama dengan Pemerintah Indonesia, Pemprov DIY, Pemerintah Kabupaten Bantul dan RS PKU Muhammadiyah selama ini. "Kami terkesan dengan penanganan medis yang dilakukan Pemerintah Indonesia, karena pelayanan sangat cepat terutama menangani pasien-pasien korban gempa bumi yang datang secara tiba-tiba," kata dia. Sementara itu, Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Muchamad Thamrin Hadna MKes mengatakan, bantuan obat-obatan, peralatan medis dan nonmedis tersebut akan digunakan untuk menyempurnakan tim penanggulangan bencana alam yang belum lama dirintis. "Semua peralatan yang diberikan JDR cukup untuk mendirikan rumah sakit lapangan dengan pelayanan maksimum seperti untuk operasi minor, persalinan hingga amputasi," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006