Oehringen, Jerman (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Australia Guus Hiddink mengecam pernyataan Presiden Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA), Saburo Kawabuchi, bahwa tim asuhannya akan bermain kasar saat berhadapan dengan Jepang di penyisihan Grup F, Senin. Australia memang mendapat sorotan tajam menjelang pertandingan yang berlangsung di Kaiserlautern itu setelah Luke Wilkshier diusir wasit akibat ganjalan kasar terhadap Giovanni van Bronckhorst ketika bermain imbang 1-1 menghadapi Belanda, minggu lalu. Kawabuchi membuat situasi semakin panas, ketika ia mengatakan kepada surat kabar Sports Hochi bahwa tim asuhan Hiddink itu memang sengaja bermain kasar. "Australia melakukan banyak pelanggaran kotor. Mereka mengincar pergelangan kaki lawan. Mereka telah mencederai dua atau tiga pemain Belanda," kata Kawabuchi. Hiddink telah mengingatkan pemainnya untuk bermain secara lebih bersih, setelah Presiden Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA), Sepp Blatter, memerintahkan tindakan tegas terhadap permainan kasar. Namun, Hiddink membantah keras tuduhan Kawabuchi bahwa timnya bermain tanpa mengindahkan peraturan. "Menggelikan. Pertandingan itu berlangsung secara adil. Saya sangat marah ketika ada yang mengatakan bahwa kami sengaja bermain kasar. Kami adalah tim yang baik, kami siap bertarung," katanya. "Jika pemain tidak mampu berjuang di sebuah pertandingan, maka sebaiknya kami tidak bermain lagi," katanya menambahkan. Hiddink, yang selalu melindungi pemainnya dari incaran media menjelang pertandingan menghadapi Jepang, mengatakan bahwa komentar miring mengenai tim Australia hanya sebagai usaha untuk mempengaruhi wasit dan menimbulkan citra Australia sebagai tim yang bermain kasar. "Orang yang melontarkan komentar itu mencoba untuk menciptakan suasana yang saya kira tidak adil," kata Hiddink, pelatih asal Belanda itu. "Saya kira sikap itu tidaklah menunjukkan sebuah sikap olahragawan. Orang yang berkomentar itu mempunyai sikap yang tidak bertanggung jawab terhadap tim kami," katanya. Mark Viduka, kapten tim Australia juga merasa terusik dengan komentar tidak nyaman itu. "Saya tidak tahu apa maksud dari semua itu. Kami, orang Australia dan tim kami terutama, selalu tampil tampil fair," katanya. "Kami adalah tim yang siap bersaing, kami ingin memenangi pertandingan, tapi kami tidak ingin melakukan pelanggaran dan kami tidak pernah mencederai siapa pun," katanya menambahkan. Selain Australia dan Jepang, Grup F juga diisi oleh juara bertahan Brazil dan Kroasia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006