Hangzhou (ANTARA) - Kombinasi dunia virtual dan nyata menjadikan estafet obor Asian Games Hangzhou sebagai yang terbesar yang pernah ada.

Estafet obor Asian Games Hangzhou menampilkan lebih dari 2.000 pembawa obor, termasuk 30 orang yang dipilih secara daring, melibatkan hampir 100 juta peserta di platform digital, yang akan mencapai puncaknya pada "penyalaan" api tersebut secara virtual pada 23 September mendatang.

Wakil Komandan Pusat Komando Estafet Obor Asian Games Hangzhou Du Zuofeng mengatakan bahwa para pembawa obor dipilih oleh Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia), Komite Olimpiade China (Chinese Olympic Committee), Komite Penyelenggara Asian Games Hangzhou (Hangzhou Asian Games Organizing Committee/HAGOC), dan kota-kota di Provinsi Zhejiang.

Lebih dari 2.000 pembawa obor menarik perhatian setelah rekomendasi dan publikasi yang ketat, dan di antara mereka, sebanyak 30 pembawa obor dipilih melalui acara daring bertema "Race to be the Asian Games Torchbearer".

Pemilihan para pembawa obor ini menyoroti dedikasi para kandidat unggulan terhadap posisi mereka. Sementara itu, generasi muda juga memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi mereka.

Zou Tao dari Sekolah Menengah No. 3 di Ganzhou, Provinsi Jiangxi, telah menekuni sepak bola selama enam tahun dan bermimpi untuk berlaga mewakili China di masa depan, seperti idolanya Wang Shuang.

"Saya bangga menjadi pembawa obor Asian Games, sama seperti Wang Shuang. Saya berharap lebih banyak anak perempuan akan menyukai sepak bola dan menikmati keindahan olahraga," kata Zou.
 
   Foto menunjukkan upacara pembukaan estafet obor Asian Games ke-19 di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada 15 September 2023. (Xinhua/Sun Fei)

Estafet obor tersebut telah melewati delapan kota sejauh ini, dengan sederet kisah menyentuh yang terungkap. Sementara itu, hampir 100 juta orang bergabung dengan platform estafet obor digital yang dirilis bersamaan dengan penyalaan obor pada 15 Juni lalu.

Sejauh ini, obor digital telah melewati Asia tengah, Asia selatan, Asia barat, Asia timur, dan Asia Tenggara, memulai tahap ketiga pada 15 Agustus lalu di China, mencakup kota-kota yang pernah menjadi tuan rumah Asian Games seperti Beijing dan Guangzhou sebelum tiba di Hangzhou, kota tuan rumah Asian Games tahun ini.

Saat api Asian Games Hangzhou dinyalakan pada 23 September mendatang, para pembawa obor digital di seluruh dunia akan bersama-sama "menyalakan" api Asian Games di dunia maya.

"Siapa pun bisa menjadi pembawa obor di era digital ini, dan Asian Games Hangzhou diperkirakan akan menggelar estafet obor dengan skala terbesar dan cakupan peserta terluas dalam sejarah penyelenggaraan acara tersebut," kata Du.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023