Xiaoshan, China (ANTARA) - Asisten pelatih tim Para angkat berat (powerlifting) Indonesia Eko Supriyanto memastikan bahwa seluruh atlet berada dalam kondisi prima untuk menghadapi pekan pertandingan Asian Para Games 2022 Hangzhou.

"Setelah kelas 49 kg putra akan ada 45 kg putri dan 65 kg putra. Besok yang turun ada (Ni Nengah) Widiasih dan Margono. Kita doakan semoga besok lancar dengan target medali di kelas 45 kg putri," kata Eko saat ditemui di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, China, Senin.

Eko mengatakan, skuad Para angkat berat menargetkan setidaknya satu perak dan satu perunggu untuk Indonesia di Asian Para Games edisi keempat ini. Salah satu harapan medali diberikan kepada Widiasih yang merupakan peraih medali perak Paralimpiade 2020 Tokyo.

Pertandingan cabang olahraga Para angkat berat sudah dimulai. Indonesia menurunkan satu wakil pada hari pertama ini, yakni Abdul Hadi yang turun di nomor 49 kg putra. Namun, ia masih belum berhasil mengamankan satu medali buat Indonesia di debut Asian Para Games-nya.

Hal itu menyusul tiga beban angkatan yang dinyatakan tidak sah (no lift) oleh para juri, serta beberapa pesaingnya yang tampil kuat di antaranya peraih medali emas Paralimpiade 2020 Tokyo Omar Sami Hamadeh Qarada dari Yordania dan pemegang rekor dunia Le Van Cong dari Vietnam.

Eko pun menyayangkan hasil tersebut. Namun, ia yakin bahwa pengalaman pertama Hadi untuk berkompetisi di Asian Para Games ini akan menjadi bekal untuk penampilan-penampilan selanjutnya di masa depan.

"Kita tidak ada protes, kita terima nasib. Ini akan kita jadikan pelajaran untuk nanti," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Saptoyogo raih medali emas pertama untuk Indonesia di APG Hangzhou

Sementara itu, kontingen Indonesia kini telah mengumpulkan empat medali di Asian Para Games 2022 Hangzhou. Medali emas pertama untuk Indonesia diraih oleh pelari Saptoyogo Purnomo pada nomor 400 meter T37. Ia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 54,80 detik.

Medali perak sekaligus medali pertama untuk Indonesia berasal dari atlet Para atletik Suparni Yati di nomor tolak peluru F20 dengan catatan jarak terbaik kedua, yakni 11,12 meter.

Sedangkan dua medali lainnya datang dari cabang olahraga Para balap sepeda. Perak diraih oleh Sri Sugiyanti di nomor 3000 m Indoor Pursuit Putri dan perunggu diamankan oleh Nurfendi di nomor 4000 m Indoor Pursuit Putra.

Baca juga: Abdul Hadi jadikan debut APG bekal untuk bangkit lebih kuat
Baca juga: Pelatih ungkap Suparni masih alami cedera saat berlaga di APG Hangzhou

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023