Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel) menempatkan kembali militernya pada keadaan operasi normal setelah meningkatkan kesiagaan perang menyusul peluncuran rudal-rudal Korea Utara (Korut) 5 Juli, kata para pejabat pertahanan, Selasa. "Kami telah kembali pada tingkat normal kesiagaan militer, yang dilakukan 19 hari setelah peluncuran rudal itu," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan, yang tidak bersedia disebutkan namanya melalui telepon, seperti dikutip Reuters. Korut mengabaikan peringatan-peringatan internasional dan melakukan ujicoba peluncuran tujuh rudal ke perairan timur semenanjung Korea. Militer Korsel menanggapi dengan meningkatkan kesiapan tempur sekitar 650.000 tentaranya. AS memiliki sekitar 30.000 tentara di Korsel. Sebagian besar dari 1,2 juta tentara Korut ditempatkan dekat perbatasan yang dijaga ketat yang memisahkan semenanjung itu. Peluncuran rudal itu menyebabkan memburuknya hubungan yang telah membaik antara kedua Korea itu. Korut meninggalkan pertemuan tingkat kabinet antar Korea di mana Seoul mendesak Pyongyang untuk menjelaskan kenapa melakukan ujicoba rudal itu. Korut juga menunda beberapa proyek dengan Korsel, sementara Korsel menghentikan pengiriman bantuan pangan. Kedua Korea secara teknis masih dalam perang karena Perang Korea 1950-1953 diakhiri dengan gencatan senjata bukan dengan perjanjian perdamaian.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006