simbol komitmen pengembangan seni tari di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Pelajar asing dan Indonesia mendukung pengembangan seni tari sebagai salah satu program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan menyelenggarakan tari massal.

"Pagelaran tari kolosal ini bahkan mencatat rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pagelaran tari yang melibatkan penari dari berbagai bangsa terbanyak," ucap Kepala Sekolah British School Jakarta (BSJ) David Butcher, di sela penyelenggaraan agenda itu, di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, inisiatif kegiatan ini dimotori oleh sekolah internasional itu dan melibatkan sedikitnya 1.800 siswa serta guru dan karyawan sekolah dari 50 bangsa-bangsa di dunia.

"Tempatnya di lapangan rugbi BSJ dan menyajikan tarian modern yang dinamis sebagai simbol komitmen pengembangan seni tari di Indonesia," katanya.

Baca juga: Rekomendasi libur akhir pekan di DKI, pameran arsitektur hingga tari

Ia menambahkan, kegiatan itu dihadiri sekitar 30 persen siswa asal Indonesia sedangkan sisanya merupakan siswa asing yang bersekolah Indonesia karena orang tua mereka bekerja dan bertempat tinggal di Indonesia.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Indonesia bisa menjadi episentrum tari sedunia karena kekayaannya di kesenian tersebut.

Berbicara di pagelaran Hari Tari Sedunia atau World Dance Day di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Sandiaga mengatakan seni tari merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang mampu membuka lapangan kerja.

Bahkan pada kesempatan tersebut Sandiaga menargetkan bisa membuka 4,4 juta lapangan kerja pada 2024 dari seni tari.

Baca juga: Peduli seniman dengan "Saweran Online" di Hari Tari sedunia

Indonesia sendiri memiliki beragam seni tari dari berbagai daerah di Tanah Air yang sudah mendunia seperti Tari Kecak, Tari Saman, Tari Reog Ponorogo, Tari Jaipong, Tari Topeng, Tari Piring dan Tari Tor Tor.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024