Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi menyatakan kesuksesan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan duet Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen di semifinal turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2017 karena mereka menjalankan strategi baru.

"Kami belajar dari kekalahan Marcus/Kevin di pertandingan-pertandingan sebelumnya, saya amati dan pelajari, ada beberapa strategi baru yang kami terapkan hari ini. Ternyata mereka juga bisa menjalankannya dengan bagus," ujar Herry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, tambah dia, kekuatan otot lawab sudah lebih menurun. Sementara Marcus/Kevin sudah lebih segar dibanding pertandingan terakhirnya di Korea kemarin.

Laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mencatat Marcus/Kevin memperoleh kemenangan dua gim langsung 21-15, 21-14 dari wakil Denmark di fase empat besar turnamen yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium tersebut, Sabtu.

Dengan hasil itu, Marcus/Kevin membayar satu dari tiga kekalahan terakhirnya dari Boe/Mogensen, yang sekaligus memperbaharui catatan pertemuannya menjadi dua kemenangan dari enam kali pertemuan dengan pasangan Denmark.

Kekalahan terakhir yang dialami Marcus/Kevin, terjadi di final Korea Terbuka 2017 pekan lalu. Dalam partai final Korea Terbuka 2017 itu, Marcus/Kevin harus menyerahkan gelar juaranya pada Boe/Mogensen selepas bertarung tiga gim selama 68 menit yang berkesudahan 19-21, 21-19, 15-21.

Selanjutnya di partai final Jepang Terbuka 2017, Marcus/Kevin akan berhadapan dengan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Herry pun sudah mempersiapkan strategi lain, agar bisa memenangkan pertandingan dan merebut gelar juara.

"Ada beberapa pukulan-pukulan mereka memang yang perlu diantisipasi. Terutama mungkin pemainnya yang kidal, karena depannya dia cukup bagus, tapi namanya final, segala kemungkinan bisa terjadi. Peluangnya 50-50. Tapi ada nilai plusnya mungkin buat Marcus/Kevin, karena ini kan levelnya super series, Jepang tampil sebagai tuan rumah, pasti tekanannya lebih tinggi buat lawan," kata Herry menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017