Direktur Penyiaran INASGOC, Linda Wahyudi, di Jakarta, Rabu, mengatakan, ujicoba ada sembilan cabang olahraga, namun yang ditawarkan ke calon pemegang hak siar hanya empat cabang olahraga sesuai dengan tingkat ketertarikan masyarakat.
"Yang kami tawarkan adalah sepakbola, bola voli, bola basket 5X5 dan seni bela diri (tinju/pencak silat/taekwondo). Ini adalah cabang yang paling diminati masyarakat. Tapi hingga saat ini belum ada yang beli," katanya, di sela pertemuan dengan media di Gedung Serbaguna Senayan.
Pertandingan ujicoba yang diwajibkan Dewan Olimpiade Asia atau OCA ini sebenarnya ada 10 cabang olahraga. Namun, satu cabang olahraga menggelar terlebih dahulu yaitu cabang bulutangkis. Pertandingannya sendiri digelar di Istora Senayan Jakarta akhir Januari 2018.
Menurut dia, saat ini pihaknya terus berusaha menawarkan hak siar ke beberapa televisi terutama di Indonesia yang salah satunya adalah Emtek Group yang menaungi SCTV dan Indosiar. Ujicoba sendiri bakal dipegang penuh oleh INASGOC.
Saat ditanya kenapa atletik tidak dijual hak siarnya, wanita kenyang pengalaman terkait dengan penyiaran ini mengaku, untuk menggelar hal ini membutuhkan anggaran yang besar meski cabang ini cukup menarik.
"Untuk atletik kami nilai cukup berat. Butuh kamera sekitar 43 unit. Sewanya besar banget. Jumlah kamera segitu sudah bisa untuk tiga sampai empat cabang," katanya.
Dengan sisa waktu yang ada, dia berharap hak siar ujicoba Asian Games 2018 bisa terealisasi. Apalagi dana yang disiapkan untuk ujicoba terutama dari sisi penyiaran tidak besar.?
"Kami punya anggaran cuma Rp9 miliar. Semoga bisa keluar," kata Wahyudi.
Sementara itu persiapan atlet untuk menghadapi ujicoba terus berjalan. Sembilan cabang olahraga yang bersiap diri adalah atletik, panahan, bola basket 5X5, tinju, sepak bola, pencak silat, taekwondo, bola voli dan angkat besi.
Khusus untuk sepak bola pertandingan akan digelar di tiga tempat yaitu Stadion Pakansari Cibinong Depok, Stadion Patriot Bekasi dan Stadion Wibawamukti Cikarang yang semuanya di Jawa Barat.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
