Jakarta (ANTARA News) - Tim Taekwondo Indonesia nomor Kyurugi (tarung) mengaku sudah mengumpulkan berbagai informasi mengenai peta kekuatan lawan yang akan dihadapi di Asian Games 2018.

"Tentang lawan, tim pelatih sudah mulai menabung data dari sebelum test event, mengenai lawan yang akan dihadapi di Asian Games," kata Kepala Pelatih nomor kyurugi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Taufik Krisna di JIE Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu malam.

Berdasarkan analisis tim pelatih, Taufik mengatakan yang paling diwaspadai dalam Asian Games 2018 adalah tim Korea Selatan, China, Thailand dan banyak lainnya.

"Meski demikian, tentu kami harus memaksimalkan bahan yang ada agar dapat meraih medali emas di Asian Games 2018," ujar Taufik.

Dalam Asian Games 2018 taekwondo merupakan salah satu cabang yang diprioritaskan memperoleh medali emas. Salah satu atlet yang diandalkan untuk medali tertinggi tersebut adalah Mariska Halinda.

Tim kyurugi pada 10-11 Februari 2018, menjalankan laga turnamen uji coba bertajuk "invitation tournament" Asian Games 2018.

Dalam pertandingan hari pertama test event, tim kyurugi memperoleh satu emas dan dua perak. Emas disumbangkan lewat Mariska Halinda yang menang dalam pertarungan final menghadapi taekwondoin Filipina, Rheza Aragon, 10-1 di kelas -53 kilogram (kg) putri.

"Saya senang bisa menang, namun saya melihat masih banyak kekurangan dan masih harus ditambah lagi latihannya, saat ini adalah uji coba. Jadi kami akan melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan di sisa waktu ini," ujar Mariska.

Adapun dua perak kyurugi, disumbang Reinaldy Atmanegara yang kalah oleh Park Jong Hyun (Korea Selatan) dengan skor 9-32 di kelas -58 kg, serta Nicholas Armanto yang menyerah dari Keybert Lee Lumbania (Filipina) dengan skor 4-18.

Bagi Taufik sendiri, tim kyurugi, termasuk Mariska, masih memiliki beberapa kekurangan yang butuh dievaluasi dan diperbaiki seiring turnamen dan program yang dipersiapkan agar bisa mencapai performa puncak saat Asian Games 2018.

"Evaluasi akan terus dilakukan dan dipantau perkembangannya saat pemusatan latihan di Korea Selatan selama dua bulan, dalam turnamen yang akan diikuti, di Malaysia, Kejuaraan Asia di Vietnam, Spanyol Terbuka, Jerman Terbuka, Korea Terbuka dan Piala Kim Min-Jeong, demi mencari performa terbaik saat Asian Games 2018," ucap Taufik.

Evaluasi itu juga, lanjut Taufik, bertujuan untuk menilai para taekwondoin dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas), karena menurut dia skuat yang ada saat ini bukanlah yang 100 persen akan dikirimkan ke Asian Games 2018.

"Tim kyurugi yang ada saat ini dan saat test event ini, bukanlah tim yang 100 persen turun di Asian Games 2018, kami akan terus evaluasi yang kemungkinan beberapa orang direshuffle untuk mencari pemain terbaik dan bisa dioptimalkan saat Asian Games, karena jika tak bisa, kami tidak mau ambil resiko," ucap Taufik.

Selain kategori kyurugi, pada hari pertama uji coba taekwondo Indonesia juga berhasil meraih empat medali emas lainnya kategori poomsae (artistik) dari nomor perorangan putra melalui Muhammad Alfi Kusuma, perorangan putri melalui Defia Rosmaniar, serta emas dari tim putra dan tim putri. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018