Blitar, Jawa Timur (ANTARA News) - Ling Ling Agustin, atlet tenis meja putri Indonesia yang pernah berlaga di Olimpiade 1992, Barcelona, Spanyol, tidak bisa menutupi rasa bangganya setelah dipercaya menjadi pembawa obor api Asian Games 2018.

Tugas itu ditunaikan Ling Ling di Blitar, Jawa Timur, Jumat (20/7), ketika Kirab Obor Asian Games 2018 menyinggahi Makam Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Ling Ling harus membawa obor api itu dan menyerahkannya ke Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang sudah menunggu persis di depan pusara Bung Karno.

Terlihat sederhana memang. Namun bagi Ling Ling itu adalah kebanggaan luar biasa karena dia sudah menjadi bagian dari Asian Games 2018, Asian Games kedua yang digelar di Indonesia sejak tahun 1962.

"Saya bahagia karena sebagai olimpian turut ikut dalam kegiatan menyambut Asian Games 2018. Dan jujur saja ini menjadi pengalaman pertama saya membawa api obor kejuaraan internasional," kata Ling Ling.

Bukan tanpa alasan Ling Ling Agustin dipilih oleh Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) sebagai salah satu pembawa obor Asian Games dalam kirab yang dilakukan di 54 kabupaten-kota di Indonesia.

Ling Ling, yang kini berusia 48 tahun, merupakan atlet tenis meja top pada zamannya. Dia tercatat sebagai peraih dua medali emas nomor ganda dan beregu putri pada SEA Games 1987, Indonesia.

Di SEA Games dua tahun kemudian, dia kembali menjadi yang terbaik bersama tim beregu putri Indonesia.

Pada SEA Games Filipina tahun 1991 dia kembali merebut emas di nomor beregu dan pada tahun 1993, SEA Games Singapura, Ling Ling kembali meraup medali emas di beregu dan ganda putri.

Saat tampil di Asian Games 1986, Ling Ling berikut pasangan gandanya Rossi Pratiwi Dipoyanti dan meraih peringkat 16 besar ganda putri serta enam bar di beregu.

Puncaknya, Ling Ling berhasil tampil Olimpiade 1992, Barcelona, Spanyol dan tampil di nomor tunggal serta ganda bersama Rossy Pratiwi Dipoyanti.

Selain cerminan seorang atlet berprestasi, perempuan kelahiran Kediri, Jawa Timur, pada 23 Agustus 1969 itu juga menjadi contoh kedisiplinan. Hal itu terbukti dari kemampuannya menjaga fisik sehingga di usia ke-47 tahun dia masih tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 di Jawa Barat.

Ketika itu dia mewakili Papua dan sukses menyumbangkan medali perunggu di nomor beregu.

Apa kunci kondisi bugarnya?

Ling Ling menjawab begini. "Saya masih berlatih di sela menumpuknya pekerjaan. Selain itu, selalu berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Nikmati semuanya dan hadapi dengan senyuman. Beres!" 

(T.M054/B/I015/C/I015) 

Baca juga: Inasgoc minta maaf kirab obor di Blitar terlambat
Baca juga: Kirab obor Asian Games singgah di makam Bung Karno, ini kata Puan
Baca juga: Seniman Solo ciptakan lagu dalam 20 menit untuk Asian Games

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2018