Jakarta (ANTARA News) - Cabang olahraga canoe polo akan memeriahkan gelaran Asian Games 2018 sebagai salah satu pertandingan eksibisi di kompleks olahraga Jakabaring Palembang.

"Canoe polo akan menjadi demonstrasi di Asian Games 2018," kata Wakil Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Budiman Setiawan di Jakarta, Selasa.

Olahraga canoe polo menggabungkan dua cabang olahraga yaitu canoeing (kayak) dan polo air.

Dua tim, masing-masing beranggotakan lima atlet dan tiga pemain cadangan, harus berlomba mencetak sebanyak mungkin angka dengan memasukkan bola ke gawang lawan yang digantung dua meter di atas air.

"Permainannya seperti polo air. Hanya saja memakai kano dan dayung," kata Budiman.

Dalam canoe polo, bola boleh dioper dan ditembakkan ke gawang lawan dengan menggunakan dayung atau langsung dengan tangan.

kayak yang digunakan didesain khusus agar lebih cepat dan ringan daripada kayak biasa sehingga mempunyai tingkat manuver yang tinggi.

Budiman mengungkapkan cabang olahraga canoe polo pertama kali masuk ke Indonesia pada 1989.

Kemudian pada 1993 menjadi salah satu cabang yang dipertandingan di Pekan Olahraga Nasional kala itu di Jakarta.

Dari 1993 hingga 1997, Budiman mengungkapkan, tim canoe polo Indonesia pernah dua kali menjadi juara Asia, yaitu di Hiroshima pada 1993 dan Korea pada 1997.

Namun cabang olahraga canoe polo dipertandingkan hanya sampai PON 1996 dan pada 2000 canoe polo dihapus dari cabang olahraga yang dipertandingkan di PON Jawa Timur.

"Sekarang dimunculkan lagi karena di Asia mulai banyak pesertanya. Cita-citanya, canoe polo ingin dimasukkan di Asian Games 2022 di Hangzhou, China," kata Budiman.

Baca juga: Masyarakat Aceh kirim doa untuk kesuksesan Asian Games
Baca juga: Polri antisipasi berbagai tantangan jelang Asian Games
Baca juga: Danau Toba berharap berkah kirab obor Asian Games
Baca juga: INASGOC: Asian Games perkuat persatuan dan kesatuan


(A059/B015)

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018