Pekanbaru (ANTARA News) - Atlet kabaddi putera dan puteri Indonesia yang akan berlaga pada Asian Games XVIII 2018 di Jakarta optimistis untuk meraih salah satu medali dari dua set medali yang diperebutkan.

"Kami optimistis karena sebelumnya mereka melaksanakan latihan intensif selama sebulan di India yang selama ini merajai cabang tersebut," kata pelatih kabaddi Indonesia Kadek Yogi Parta Lesmana dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Ia menyatakan, keyakinan tersebut juga didasarkan atas hasil mengikuti semacam kejuaraan antarklub di daerah yang berbeda di India serta kompetisi Kabaddi Circle Style di Malaysia.

"Meski ini `event` pertama yang diikuti atlet kabaddi Indonesia di Asian Games, kita pasti akan bisa berikan terbaik bagi negara. Tidak bisa dipatok apakah capaian Indonesia berupa emas, perak atau perunggu, namun kita akan raih salah satunya dan peluang di putera maupun puteri sama besarnya," ujar Kadek.

Dalam kejuaraan Kabaddi Circle Style di Malaysia pada pertengahan Maret 2018, tim kabaddi puteri Indonesia sukses meraih medali perunggu. "Event" ini diikuti 10 negara sementara di Asian Games cabang kabaddi akan diikuti 12 negara peserta.

"Kita sebenarnya sempat mengimbangi India yang dapat emas di babak pertama, namun di babak kedua, India menguasai permainan. Hanya saja untuk Asian Games nomor kabaddi yang dipertandingkan adalah `indoor`," katanya.

Selama berada di "training camp" di India, atlet kabaddi Indonesia menjalani program latihan yang sangat padat. Pagi berlatih teknik dan sorenya langsung diaplikasikan dalam bentuk pertandingan dengan klub terbaik di sana. Teknik kabaddi ditularkan oleh pelatih India yang sudah berpengalaman membawa tim nasional ke "event" internasional.

Di awal pelatihan, tim Indonesia sempat sedikit kesulitan mengimbangi klub-klub di India, namun atlet beradaptasi dengan cepat dengan semangat tinggi.

"Kurang dari satu minggu tim kabaddi mampu mengimbangi tim setempat, di minggu kedua sudah bisa mengalahkan klub setempat. Bahkan di bagian puteri dalam sebuah kejuaraan di India, Indonesia merebut perak," katanya.

Sekjen Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Maryono Subekti kepada Antara menyatakan, tim Indonesia yang tampil di Asian Games merupakan skuad terbaik saat ini dan mereka terjaring dari proses berjenjang, diikutkan TC kemudian ada yang terdegradasi dan dapat promosi hingga terbentuk tim yang bakal tampil di Asian Games ini.

Saat pelatihan di India atlet betul-betul banyak menyerap teknik, tetapi tidak semua, menyesuaikan mana yang bisa diterapkan atlet karena waktunya cukup pendek. Ditegaskannya atlet kesana tidak untuk jalan-jalan tetapi betul-betul untuk berlatih keras dalam mendapatkan hasil maksimal.

TC ke India diikuti 12 atlet Kabaddi Putra dan Putri ditambah sejumlah pelatih pendamping. Selain mematangkan fisik, dan penyerapan teknik, menurut Maryoto Subekti hal penting yang juga wajib diikuti atlet adalan pembekalan "Character Building" dalam menanamkan jiwa korsa.

Kabaddi adalah olahraga populer di Asia Selatan yang berasal dari India. Olahraga ini dimainkan di seluruh negeri dan merupakan permainan resmi di negara bagian Punjab, Tamil Nadu, Bihar, Telangana, dan Maharashtra.

Di luar India, olahraga ini adalah kegiatan yang populer di Iran. Begitu juga di Bangladesh dan Nepal yang menjadikan olahraga ini sebagai olahraga nasional dan bahkan diajarkan di semua sekolah negeri.

Ada banyak variasi regional dari permainan Kabaddi di India, termasuk versi Sanjeevani, Gaminee, Punjabi dan Amar, yang semuanya memiliki interpretasi yang sedikit berbeda dari permainan dan aturannya.

Kabaddi pertama kali dipertandingan di Asian Games 1990 Beijing untuk putra dan Asian Games 2010 Guangzhou untuk putri. India mendominasi cabang yang populer di Asia Selatan ini dengan menyapu bersih seluruh emas dari setiap gelaran yang ada.

(M027/B015)

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018