"Ayah yang paling mendukung saya di taekwondo," kata Defia usai penyerahan medali di arena taekwondo Asian Games 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu.
Gadis kelahiran 25 Mei 1995 ini mengenal taekwondo sejak SMP dari kakaknya. Sejak saat itu, Defia mengaku ayahnya terus mendorong agar serius di olahraga tersebut.
Dalam partai final melawan taekwondoin Korea, ia mengaku sempat berdebar-debar.
"Sempat deg-degan, tapi lepas saja karena menang kalah itu wajar," katanya.
Ia juga mengatakan perjuangannya berlatih di Korea terbayar lunas dengan raihan emas ini.
"Sejak Maret berjuang Korea, tidak akan saya sia-siakan," katanya.
Defia Rosmaniar menyabet medali emas cabang taekwondo Asian Games 2018 dari nomor Poomsae indivisual putri setelah mengalahkan Marjan Salahshouri dari Iran dengan angka 8.690-8.470.
Baca juga: Taekwondoin Defia persembahkan emas pertama untuk Indonesia
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018