Jakarta (ANTARA News) - Perburuan medali emas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang kembali berlanjut pada pertandingan hari kedua, Senin, ketika sebanyak 29 keping emas diperebutkan pada nomor-nomor final di sepuluh cabang olahraga.
     
Sebaran medali emas itu meliputi renang sebanyak tujuh emas, gulat (5), menembak (4), taekwondo (3), balap sepeda gunung (2), anggar (2), wushu (2), angkat besi (2), berkuda (1), dan senam (1).
     
Kontingen China yang meraih tujuh medali emas sehari sebelumnya dan sementara memimpin di puncak klasemen diperkirakan masih akan meneruskan dominasinya untuk mempertahankan gelar juara umum.
     
Cabang olahraga renang yang menyediakan tujuh medali emas tetap menjadi lumbung pengumpulan medali dari kontingen tim Negeri Tirai Bambu, selain beberapa cabang olahraga lain seperti wushu, senam, atletik, menembak, dan anggar.
     
Kontingen Jepang dan Korea Selatan tetap menjadi pesaing kuat China dalam perburuan medali emas.
     
Jepang masih bertumpu pada atlet-atletnya yang berlaga di kolam renang, sementara Korea Selatan diunggulkan di cabang olahraga anggar dan taekwondo yang mulai mempertandingkan nomor tarung (kyorugi).
     
Bagaimana dengan tuan rumah Indonesia? Kesempatan menambah medali emas cukup terbuka dari cabang olahraga balap sepeda gunung yang melombakan nomor downhill putra-putri, wushu dan angkat besi.
     
Pada balap sepeda yang berlangsung di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat,, tuan rumah Indonesia menurunkan dua pebalap putra Khoiful Mukhib dan Popo Ariyo Sejati, serta dua pebalap putri Nining Porwaningsih dan Tiara Andini Prastika.
     
Popo Ario Sejati dan Khoiful Muhkib adalah juara nasional donwhill 2018, sedangkan Nining Purwaningsih dan Tiara Andini Prastika pernah naik podium kedua dan ketiga Kejuaraan MTB Asia 2017 di Xuanchen, China.
     
"Saya kira target kita sangat realistis bahwa kita sebagai tuan rumah dan sangat mengenal medan. Harapannya bahwa kita bisa merebut emas di putra dan putri," kata pelatih tim balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo.
     
Pebalap dari Chinese Taipei Shengshan Chiang menjadi salah satu pesaing yang patut diwaspadai pebalap putra Indonesia.
     
Juara Asia asal Chinese Taipei itu dikenal kuat di lintasan downhill yang didominasi pedaling. Selain itu, ada juga pebalap asal Thailand yang sebelumnya telah punya nama di lintasan balap turunan itu.
     
Dari cabang olahraga angkat besi yang memulai perlombaan hari ini dengan dua nomor final kelas 48 kg putri dan 56 kg putra, Indonesia mengandalkan lifter Sri Wahyuni Agustiani yang pernah meraih medali perak Olimpiade 2016 Rio De Jainero.
     
Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja optimistis lifternya bisa menyumbangkan medali emas, mengingat persiapan yang dilakukan sudah sangat maksimal.
     
"Seluruh lifter yang akan bertanding besok dan hari-hari selanjutnya sudah siap 100 persen. Bahkan yang untuk bertanding besok, Sri Wahyuni sudah melakukan uji coba arena," katanya.
     
Peluang menambah medali emas juga datang dari cabang olahraga wushu melalui Lindswell Kwok, setelah pada babak penyisihan nomor Taijiquan dan Taijijian putri yang dilombakan Minggu (19/8) menempati posisi teratas dengan meraih skor 9,75.
     
Lindswell, juara dunia 2017 sekaligus peraih medali emas Asian Games 2014, mengungguli atlet asal Hong Kong Uen Ying Juanita Mok dengan skor 9.71, Thi Khang Tran (Vietnam) dan Basma Lachkar (Brunei Darussalam) yang sama-sama mendapatkan skor 9.68.
     
Jika atlet cantik asal Medan, Sumatera Utara, itu, mampu mempertahankan penampilan terbaiknya, posisinya tidak akan tergoyahkan dan medali emas yang ditargetkan mampu direalisasikan.

     Laga Penentuan

     Selain perburuan medali emas, pertandingan cabang olahraga lain yang paling banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia pada Asian Games 2018 adalah sepak bola, karena timnas Indonesia akan menjalani laga akhir penentuan di Grup A.
     
Timnas Indonesia hanya memiliki dua skenario untuk lolos ke babak 16 besar. Hansamu Yama dan kawan-kawan yang menempati posisi ketiga Grup A dengan nilai 6, bisa lolos ke babak 16 besar berstatus juara grup apabila menang atas Hong Kong pada laga terakhir di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Senin (20/8) malam.
     
Jika menang, Indonesia akan mengumpulkan nilai 9 untuk melewati Palestina (8) dan Hong Kong (7). Namun, skenario kedua adalah meraih hasil imbang atas Hong Kong, kemudian lolos dalam kelompok empat tim yang menduduki peringkat ketiga terbaik.
     
Dalam format grup sepak bola putra Asian Games 2018, terdapat enam grup yang akan mengirimkan dua wakilnya ke babak 16 besar, ditambah empat tim dari peringkat ketiga terbaik untuk menggenapi 16 kontestan yang berlaga di babak gugur.
     
Menghadapi laga penting melawan Hong Kong, pelatih timnas Indonesia Luis Milla meminta penyerang naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves bermain lebih pintar.
     
"Pelatih memerintahkan saya untuk lebih pintar mencari posisi bagus untuk mencetak gol, karena saya masih merasakan sedikit sakit di paha belakang," ujar Beto usai berlatih di lapangan sepak bola B Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/8).
     
Milla ingin kondisi penyerang naturalisasi dari Brazil itu tetap bugar setelah sempat merasakan sakit di paha belakangnya.
     
Pemain berusia 37 tahun itu pun menyanggupi apa yang diminta Milla. Beto siap bekerja keras di lapangan demi membawa Indonesia menaklukkan Hong Kong dan memastikan satu tiket babak 16 besar.
     
"Saya akan senang kalau bisa membuat gol, namun yang penting tim bekerja sama dan fokus untuk lolos ke perdelapan final," katanya.
     
Pada kesempatan terpisah, pelatih Hong Kong Kar Lok Kanneth Kwok mengakui laga menghadapi tuan rumah Indonesia sebagai pertandingan yang sangat berat, meskipun timnya hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos dari grup.
     
"Kami akan berusaha tampil maksimal. Saya tahu ini pertandingan yang berat, karena lawan yang kami hadapi adalah tim tuan rumah yang akan didukung para suporternya. Makanya, kami harus siap menghadapi tekanan," tegasnya. 

Baca juga: Hasil final perebutan medali hingga Minggu

Baca juga: Rangkuman - Medali emas pertama Indonesia dari arena taekwondo

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018