Palembang (ANTARA News) - Ganda putra India Rohan Bopanna/Divij Sharan membuka peluang dulang emas Asian Games 2018 setelah secara luar biasa bangkit untuk memenangkan pertandingan semifinal yang dihelat di lapangan tenis Jakabaring, Palembang, Kamis.

Bopanna/Sharan mampu bangkit dalam pertandingan melawan pasangan Jepang unggulan 12 Sho Shimabukuro/Kaito Uesugi setelah menyerah di set pertama. Namun di dua set berikutnya, pasangan India yang didapuk sebagai unggulan satu Asian Games 2018 ini, mampu membalikan keadaan hingga mengunci kemenangan dengan skor akhir 4-6, 6-3, [10-8].

Prediksi partai semifinal ganda putra ini akan berlangsung sengit, seiring dengan data statistik pertandingan yang menunjukan Bopanna/Sharan mencetak 65 poin dengan 13 kesalahan dan mampu mengkonversikan 60 persen atau enam dari 10 kesempatan "breaking points" selama pertandingan.

Sementara Sho/Kaito, membukukan 58 poin dengan 17 kesalahan dan mampu mengkonversi 43 persen atau tujuh dari 16 kali kesempatan "breaking points" sepanjang pertandingan.

"Ini adalah pertandingan yang ketat, saya pikir kita semua harus memberikan kredit tersendiri pada pasangan Jepang yang bagi saya merupakan salah satu pasangan terbaik mereka dan saya senang bertarung dengan mereka," kata Bopanna selepas pertandingan.

"Kami kalah di set pertama meski memiliki banyak kesempatan, di set kedua kami melakukan beberapa perubahan strategi, termasuk menukar sisi permainan, hasilnya tampaknya berhasil memecah kebuntuan kami termasuk di set ketiga yang seutuhnya berhasil dan kami senang dengan hasilnya walau kami tak menutupi juga kami mendapat keberuntungan karena dapat double fault," ujar Bopanna.

Di turnamen ini sendiri, Bopanna yang pernah menduduki peringkat ganda terbaik ketiga dunia versi Asosiasi Tenis Profesional (ATP), yakin bisa mendapatkan hasil maksimal karena telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri selepas dirinya pulih dari cedera pada awal Juli lalu.

"Khususnya bagi saya, saya senang bisa berkompetisi lagi setelah absen untuk pemulihan dan berlatih selama enam minggu, dan bertanding di turnamen seperti ini tidaklah mudah tapi saya yakin pada kemampuan saya dan datang ke turnamen ini dengan kondisi siap dan kepercayaan diri tinggi," katanya.

Dalam pertandingan ketat yang tak jarang penuh berbagai emosi seperti ini, Bopanna mengakui hal tersebut tak terhindarkan dan berpotensi mempengaruhi hasil pertandingan, sehingga pasangan tersebut lah yang harus mencari jalan keluarnya.

"Tentu dalam pertarungan ketat seperti ini, banyak emosi yang tercurah, beruntungnya Divij adalah pria dengan sifat positif yang sangat membantu dalam keadaan buntu. Karena bagaimanapun kedudukan jauhnya, selama anda positif dan percaya pada diri sendiri dan rekan, itu bukanlah masalah dan akan ada jalan keluarnya serta akan membuat perbedaan," ujar dia.

Di partai final, Bopanna/Sharan akan menunggu lawan dari pemenang pertarungan unggulan sebelas asal Kazakhstan Aleksandr Bublik/Denis Yevseyev melawan wakil Jepang Yuya Ito/Yosuke Watanuki.

"Ketika anda masuk ke final dengan cara luar biasa bangkit dari kekalahan, anda pasti memiliki rasa kepercayaan diri tinggi. Saat ini saya rasa kami dalam kondisi baik dan siap untuk mengejar kesempatan besar untuk menyumbangkan medali emas untuk India," kata Bopanna menambahkan.

Dalam Asian Games 2018 sendiri, tuan rumah Indonesia belum bisa meraih medali di nomor tunggal putri usai dua pasangan yang diturunkan yakni David Agung Susanto/Anthony Susanto dan Christopher Rungkat/Justin Barki tersingkir di putaran 32 besar Asian Games 2018.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018