Jakarta (ANTARA News) - Kuartet putra Indonesia mencetak dua rekor nasional pada nomor 4x100 meter gaya ganti estafet putra pada babak penyisihan dan dipertajam saat final di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, Jumat malam.

Tim yang terdiri atas I Gede Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel, Glenn Victor Sutanto dan Triady Fauzi Sidiq itu mencetak rekornas saat babak penyisihan di hari yang sama dengan catatan waktu tiga menit 40,00 detik, mempertajam rekornas lama tiga menit 40,34 detik yang dibukukan saat SEA Games 2017.

Torehan waktu tersebut mengantarkan kuartet Indonesia melaju ke final melawan unggulan dari China dan Jepang pada Jumat (24/8) malam.

Tidak membuang kesempatan saat final, tim Indonesia kembali memecah rekornas yang baru diciptakannya pada pada hari yang sama dengan catatan waktu tiga menit 38,18 detik.

"Target sudah dikasih tahu untuk all out di hari terakhir, diminta lebih cepat dua detik dari tadi pagi. Kami hampir dua detik, sudah bagus," ucap Siman Sidartawa usai perlombaan.

Baca juga: Siman utamakan rileksasi bantu fokus diri

Siman mengakui penampilannya lebih baik saat adu cepat pada estafet daripada saat nomor individu, apalagi di hari terakhir ia merasa lebih terbiasa menghadapi tekanan dukungan penonton kepada tim Indonesia.

"Sekarang hari keenam jauh lebih terbiasa, kalau hari pertama dan kedua tekanan besar karena pertama. Renang di Indonesia tidak populer yang nonton tidak sebanyak ini kalau  bukan Asian Games," tutur dia.

Sementara itu, perenang Indonesia Aflah Fadlan Prawira pada final juga mencetak rekornas baru dalam nomor 1500 meter gaya bebas putra dengan catatan waktu 15 menit 24,59 detik mempertajam rekornas yang diciptakannya sebelumnya di SEA Games 2017 15 menit 28,69 detik.

"Sesuai target awal tadi target Fadlan utamanya mecahin rekornas nasional terus lihat peringkat catatan waktu puas, sebelumnya 15 menit 28,69 tadi 15 menit 24,59 detik," ucap Fadlan usai perlombaan.

Baca juga: Fadlan akan berhadapan dengan Sun Yang di final

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018