Palembang (ANTARA News) - Kontingen Korea Selatan meraih medali emas cabang olaraga boling nomor beregu enam putra Asian Games 2018 pada pertandingan di Jakabaring Bowling Center Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu.

Tim Korsel yang bermaterikan atlet Choi Bokeum, Hong Hae Sol, Park Jong Woo, Kim Jongwook, Koo Seonghoi, Kang Heewon mencatat skor spektakuler 8.540 pin.

Sementara itu medali perak nomor itu diraih oleh tim putra Hong Kong yang mengumpulkan 8.175 atau selisih 365 ini dari Korea Selatan. Sedangkan perunggu menjadi milik Chinese Taipei yang meraih  8.166 pin.

Tim Negeri Gingseng itu memborong dua medali emas nomor beregu enam, setelah sehari sebelumnya tim putri Korea Selatan juga meraih emas pada nomor yang sama.

Hingga hari keempat pertandingan boling, Korea Selatan sementara memimpin perolehan medali dengan dua medali emas, disusul Malaysia dengan satu emas dan dua perak, da kepang dengan satu emas.

Sementara itu tim Indonesia yang bermaterikan atlet Yeri Romadona, Diwan Rezaldy Syahril, Fachri Ibnu Askar, Billy Muhammad Islam, Hardi Rachmadian dan Ryan Leonard Lalisang harus puas di peringkat kelima dengan mengumpulkan skor 8.120 pin di bawah Jepang yang berperingkat empat dengan nilai 8.131 pin.

Dengan hasil itu, maka tim Indonesia kembali gagal mempersembahkan medali dari cabang olahraga bola gelinding itu.

Kendati demikian enam andalan Indonesia tampil konsisten sepanjang pertandingan. Sempat menyodok ke peringkat keempat pada game kelima hingga tampil habis-habisan pada game keenam melalui lemparan-lemparan yang menghasilkan skor signifikan.

Tuan rumah yang mengenakan kostum putih coklat tersebut mendapat dukungan dari suporter yang dengan setia berdiri di tribun penonton, meski akhirnya harus puas menerima hasil akhir di peringkat kelima.

"Dibandingkan pertandingan sebelumnya, ini penampilan terbaik mereka, namun harus diakui pada akhir lomba kita harus bertanding di lintasan 22 dan 23 yang memiliki kesulitan  tinggi," kata Manajer Tim Boling Indonesia Ronny Arnold Mandagi.

Pada laga itu, kubu Indonesia sempat melakukan protes ke technical delegate karena menganggap ada salah satu atlet Chinese Taipei yang melakukan aktivitas non teknis yang seharusnya tidak dilakukan saat dilangsungkan pertandingan pada game kelima. Namun karena tidak didukung rekaman video, akhirnya protes itu tidak dikabulkan.

"Yang penting kita sudah melakukan apa yang seharusnya kita luruskan dalam pertandingan, namun kami tidak didukung rekaman video," kata Ronny.

Beregu enam putra itu menyudahi pertandingan nomor beregu Asian Games 2018 yang mulai Minggu (26/8) besok, akan dipertandingkan pertandingan blok pertama untuk master putra dan putri.

"Kita akan turunkan dua atlet putra dan dua atlet putri di master. Dan dari semua pertandingan yang telah dilakukan, Ryan Lalisang sementara tertinggi di 'all event' sedangkan Nadia di peringkat kedua putri untuk all event," kata pelatih tim Indonesia, Thomas Tan menambahkan.

Dua nomor tersebut masih memberikan harapan bagi tim boling Indonesia untuk bisa menghasilkan medali emas. Tingginya hasil all event yang diraih atlet itu memberikan harapan hadirnya medali pada hari terakhir atau final master putra putri yang akan berlangsung Senin (27/8) mendatang.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018