Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie merebut medali emas untuk menuntaskan target dua keping emas cabang olahraga bulu tangkis pada Asian Games 2018.
     
Jojo, panggilan akrab Jonatan Christie, meraih emas setelah menumbangkan pemain unggulan asal Chinese Taipei Chou Tienchen dalam pertandingan tiga gim selama 70 menit dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.
 
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menggigit medali emas yang berhasil diraihnya usai memenangi pertandingan melawan pebulu tangkis Chinese Taipei Chou Tienchen pada final tunggal putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Puspa Perwitasari/tom/18.)

   

Emas kedua bulu tangkis dipersembahkan pasangan Marcus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamulya usai mengalahkan rekan senegaranya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam pertarungan penuh atraksi selama tiga gim dengan skor 13-21, 21-18, 24-22.
     
Tampilnya Jonatan Christie sebagai pemenang tunggal putra merupakan kejutan, mengingat pada nomor ini Indonesia tidak memasang target juara karena persaingan sangat berat. Ada dua pebulu tangkis China Shi Yuqi dan Chen Long yang lebih diunggulan, kemudian Chou Tienchen, dan wakil Jepang Kento Momota serta Kenta Nishimoto.
     
Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) menargetkan dua medali emas dari nomor ganda putra dan ganda campuran.
     
Ketika pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebagai tumpuan ganda campuran terhenti di babak semifinal, justru sektor tunggal putra yang berkibar. Selain Jojo, tuan rumah Indonesia juga meloloskan Anthony Sinisuka Ginting ke babak empat besar, tapi kalah dari Tienchen saat perebutan tiket final.
     
Dua wakil Indonesia ini tampil luar biasa dengan menundukkan pemain-pemain unggulan. Bahkan, Ginting nyaris menciptakan "all Indonesia finals" ketika di babak semifinal sudah memimpin di gim pertama dan tinggal menuntaskan satu poin di gim kedua, tapi Tienchen bisa menghadangnya.
     
"Puji Tuhan. Berkah Tuhan luar biasa. Saya tidak pernah menyangka bisa mendapat medali emas Asian Games, karena banyak pemain bulu tangkis bagus di Asia. Saya yakin ini berkah dari Tuhan untuk saya," kata Jojo usai pertandingan.
     
China menjadi yang terbaik di cabang bulu tangkis dengan mengemas tiga medali emas, disusul tuan rumah Indonesia meraih dua emas, sementara Jepang dan Chinese Taipei masing-masing dengan satu emas.
     
Dua keping emas dari bulu tangkis menjadi raihan kontingen Indonesia pada hari ke-10 Asian Games 2018, setelah di final tiga cabang olahraga lainnya kalah dari lawan-lawannya.
     
Dari arena panahan, Diananda Choirunisa yang menjadi satu-satunya wakil di final nomor recurve perorangan putri harus mengakui ketajaman Zhang Xinyan asal China. Dari lima set aduan membidik sasaran, Diananda kalah dari Xinyan dengan skor akhir 3-7.
     
Kegagalan ini memastikan tim panahan tidak meraih satu pun medali emas. Indonesia hanya meraih satu perak dari Diananda Choirunisa dan perunggu disumbangkan Riau Ega Agata Salsabilah dari nomor recurve perorangan putra.
     
"Kami memohon maaf karena belum mampu memberikan medali emas bagi Indonesia di Asian Games 2018," kata Riau Ega, pemanah asal Jawa Timur.
     
Dari cabang panahan ini, lagi-lagi Korea Selatan menjadi "rajanya" dengan menyabet empat emas, tiga perak dan satu perunggu, disusul Chinese Taipei (2-1-1), China (1-0-2), dan Jepang (1-0-1).
     
Selain dari panahan, wakil tim Merah Putih juga gagal mewujudkan medali emas dari cabang olahraga sepak takraw dan bola voli pantai yang berlangsung di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
     
Pasangan Ade Chandra Rachmawan/Muhammad Ashfiya yang digadang-gadang bisa menyabet emas, dipaksa mengakui ketangguhan duet Ahmed Janko/Cherif Samba asal Qatar dalam dua set langsung 24-26, 17-21 pada final voli pantai putra.
     
Sementara di sepak takraw yang memainkan final regu putra, tim Indonesia harus puas meraih perak setelah kalah 1-2 dari musuh bebuyutannya Malaysia.
     
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena bermain tidak maksimal, tidak bisa memberikan emas," kata Victoria Eka, salah satu pemain sepak takraw Indonesia.
     
 
Tim sepak takraw Indonesia menunjukkan medali perak usai pertandingan babak final regu putra Asian Games 2018 di Ranau Hall, Jakabaring Sport City Centre, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, Selasa (28/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Sutanta Aditya)


Hingga pertandingan hari ke-10 Asian Games 2018, kontingen China hampir dipastikan tidak terkejar dalam pengumpulan medali. Tim Negeri Tirai Bambu berkuasa sendiri dengan torehan 97 emas, 64 perak dan 45 perunggu, menyusul jauh di belakangnya Jepang (43-38-61) dan Korsel (32-40-46).
     
Sementara tuan rumah Indonesia dengan perolehan 24 emas, 19 perak dan 29 perunggu masih bertahan di peringkat keempat. ***4***

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018