Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mencopot ketua Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI) Sudirman melalui Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) di Hotel Sultan Jakarta, Jumat.

Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengatakan pencopotan ketua badan pengadil olahraga Indonesia itu berdasarkan beberapa hal dan sudah melalui tahapan sebelumnya dibawa ke Musornaslub KONI.

"Dasar pertama adalah rangkap jabatan, kedua banyak keputusan yang tidak transparan, dan ketiga tidak mampu menyusun kepengurusan yang baik," kata Tono setelah penetapan keputusan Musornaslub KONI.

Pengangkatan Sudirman sebagai ketua BAORI dilakukan dalam Musornaslub KONI di Lemhanas pada 2017. Sesuai dengan aturan yang ada, masa kerjanya baru berakhir 2021. Sebelum menjadi ketua BAORI, Sudirman merupakan ketua Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PB MI).

KONI, menurut Tono, telah melakukan penyelesaian secara adat atau internal sebelum menggelar Musornaslub 2018. Namun, proses yang dilakukan tidak membuahkan hasil sehingga KONI harus mengumpulkan seluruh anggotanya untuk menggelar Musornaslub dengan agenda tunggal pencopotan ketua BAORI.

"Untuk mengisi kekosongan posisi ketua BAORI, Musornaslub menunjuk Ketua Bidang Hukum KONI Amir Karyatin sebagai pelaksana tugas hingga Musornaslub pada 2019," kata Tono.

Terkait dengan keputusan BAORI selama kepemimpinan Sudirman, Tono akan melakukan peninjauan kembali. Jika hasil peninjauan tidak sesuai, keputusan BAORI sebelumnya akan dianulir. Tapi jika sudah tepat, KONI akan tetap menjalankan keputusan yang ada.

Beberapa keputusan BAORI yang sempat menjadi polemik diantaranya adalah dualisme Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) antara versi Tahir dan Oegroseno. Selain itu, keputusan terkait pengprov PBSI Sumatera Utara.

Sementara itu, mantan ketua BAORI Sudirman mengaku tidak tinggal diam dengan hasil Musornaslub. Sudirman akan terus mengawal kasus yang ada karena selama ini pihaknya berjalan sesuai dengan aturan.

"Terus terang saya tidak punya beban. Sudah tiga kali BAORI dizolimi. Semuannya tahu jika keputusan BAORI tidak ada yang dipermasalahkan di pengadilan. Kami menilai apa yang terjadi karena BAORI tidak mau di-intervensi," katanya usai Musornaslub.

Sudirman membenarkan jika apa yang terjadi diantaranya adalah buntut keputusan BAORI yang memenangkan gugatan PTMSI di bawah pimpinan Oegroseno. Di sisi lain, KONI mendukung PTMSI di bawah pimpinan konglomerat, Tahir.
 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2018