Jakarta (ANTARA News) - Indonesia gagal meloloskan wakil ke Olimpiade Beijing 2008 setelah dua taekwondoin putra Basuki Nugroho (-80 kg), dan Satrio Rahadani (-58 kg), tersingkir di babak penyisihan kualifikasi Olimpiade di Manchester, Inggris, pada 28-30 September lalu. Basuki, peraih medali emas Islamic Games di Mekah 2005 lalu, mendapat bye di babak pertama, namun di babak kedua atlet asal Sumatera Utara itu takluk dari taekwondoin asal Kamerun Pierre Nyok nyok 2-1. "Sebenarnya Basuki sempat bermain imbang 2-2 namun mengalami pemotongan angka karena ia dinilai wasit mendorong lawan sehingga wasit pun memotong angka Basuki," kata Sekjen Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) Ade Lukman yang dihubungi melalui telpon internasional, Senin. Kegagalan serupa juga dialami taekwondoin asal Jawa Timur Satrio Rahadani yang turun di kelas (-58 kg). Satrio di babak pertama berhasil menggungguli atlet asal Bulgaria Zahariev Stamen dengan skor 3-0, namun di babak kedua Satrio harus mengakui keunggulan taekwondoin asal Afrika Selatan Alpheus Mkhonazi 2-2. Kekalahan Satrio terjadi pada menit perpanjangan waktu (sudden death). Satrio dinilai kurang agresif dan akhirnya kemenangan diberikan kepada taekwondoin asal Afrika Selatan tersebut. Mengomentari kegagalan itu, Ade Lukman mengatakan pihaknya akan segera mengevaluasi hasil di Manchester. Menurut Ade, masih ada peluang Indonesia untuk meloloskan atlet ke Olimpiade 2008 karena masih ada satu ajang kualifikasi Zona Asia yang akan dilangsungkan di Vietnam pada 20 Nopember 2007. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengikuti ajang bergengsi di Olimpiade Beijing, mengingat sejak taekwondo pertama kali di pertandingkan di Olimpiade Barselona, Indonesia selalu meloloskan atlet di Olimpiade," kata Ade Lukman. Kualifikasi Olimpiade 2008 di Manchester diikuti 385 atlet dari 104 negara dan memperebutkan jatah 23 tiket untuk tampil di Olimpiade Beijing 2008. Peringkat pertama hingga ketiga masing-masing kelas berhak tampil di Olimpiade 2008 Beijing.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007