Jakarta (ANTARA) - Korea Utara mencalonkan Pyongyang sebagai tuan rumah pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Korea Selatan pada Oktober, membuka jalan bagi kedua negara untuk bermain di tanah Korea Utara untuk kali pertama  dalam hampir 30 tahun.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan kepada Reuters, Sabtu, bahwa Korea Utara telah meminta pertandingan yang dijadwalkan pada 15 Oktober itu dimainkan di Stadion Kim Il-Sung yang berkapasitas 50.000 orang.

Kedua negara secara teknik masih berperang setelah konflik 1950-1953 namun olahraga pada beberapa tahun terakhir bertindak sebagai agen untuk mengurangi ketegangan di kedua sisi zona demiliterisasi yang memisahkan semenanjung tersebut.

Dalam penampilan paling terpadu dari persatuan mereka, kedua Korea menurunkan tim hoki es putri bersama pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang dan berbaris di bawah bendera bersatu.

Mereka juga telah menunjukkan ketertarikan untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia sepak bola putri 2023.

Namun tes roket baru-baru ini oleh Korea Utara membuat pembicaraan tentang olahraga dan pertukaran antar-Korea lainnya terhenti.

Kedua negara terakhir saling berhadapan dalam sepak bola internasional di Pyongyang pada 1990.

Korea Utara dan Korea Selatan mendapat undian bersama dalam Grup H pada babak kedua kualifkasi Asia untuk putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar bersama Lebanon, Turkmenistan dan Sri Lanka.

Mereka sebelumnya saling berhadapan pada putaran ketiga dan keempat kualifikasi untuk putaran final Piala Dunia 2010 namun pertandingan yang dirancang sebagai pertandingan kandang untuk Korea Utara dimainkan di Shanghai.

Korea Selatan menjadi tuan rumah kedua pertandingan kandang mereka pada kualifikasi 2010 di Seoul dan kedua negara lolos kualifikasi ke putaran final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Penerjemah: Fitri Supratiwi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019