"Saya bangga dengan prestasi yang diraih dua pedayung asal Maluku itu, tentu ini menjadi motivasi agar atlet kita lebih giat lagi dalam berlatih," ujar Ulwan di Ambon, Senin.
Menurutnya kedua atlet Maluku tersebut dapat meraih hasil maksimal pada Asian Games Hangzhou lantaran latihan ketat dan disiplin yang dijalani bertahun-tahun sejak menjadi atlet PPLP di Maluku.
“Tentu keberhasilan ini bukanlah hal yang gampang diraih, melainkan ini merupakan hasil latihan para pedayung terbaik Indonesia,” katanya.
Baca juga: Determinasi jadi kunci Chelsea/Mutiara rebut perunggu dayung
La Memo dan rekannya Ikram berhasil meraih medali perunggu pada final A rowing men’s double sculls yang digelar di FY Water Sports Center.
Sementara Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri finis di posisi ketiga pada final Lightweight Women’s Double Sculls setelah sukses finis dengan waktu 7 menit 17,64 detik pada final A Lightweight Women’s Double Sculls.
Ulwan melanjutkan, dengan prestasi yang diraih Chelsea dan Memo, diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi bagi para atlet dayung Maluku yang akan berlaga pada babak kualifikasi Pra PON nanti.
“Semoga Provinsi Maluku bisa meraih tiket menuju PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut),” kata Ulwan.
Saat ini Chelsea Corputty dan La Memo sendiri menjadi dua atlet Maluku yang malang melintang di kancah olahraga internasional.
Bahkan keduanya dapat dikategorikan sebagai 'atlet senior' dari Indonesia pada cabang olahraga dayung di dunia.
Saat dikonfirmasi, Chelsea mengatakan prestasi yang diraih saat ini dipersembahkan untuk kedua orang tua, keluarga, dan seluruh masyarakat Maluku.
Baca juga: Tiga perunggu Asian Games, Rowing Indonesia terbaik di Asia Tenggara
Pewarta: KR-ODL
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023