Penanggung jawab timnas basket putri, Christopher Tanuwidjaja, menyebut para pemain yang baru saja keluar sebagai juara Piala FIBA Asia 2023 Putri Divisi B beberapa waktu lalu itu harus memperlihatkan daya juang pada laga melawan China dan Mongolia.
"Tidak ada perjuangan sama sekali," kata Christopher Tanuwidjaja dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, menanggapi hasil pertandingan melawan India.
Timnas basket putri membuat perjuangan untuk lolos fase grup kian berat setelah kalah melawan India. Seharusnya, Indonesia bisa mengamankan kemenangan saat melawan India untuk setidaknya bisa menempati posisi dua.
Baca juga: Timnas basket putri dalam kondisi prima jelang laga lawan India
China yang merupakan tim peringkat dua dunia diunggulkan menjadi juara Grup A apabila bisa mengalahkan seluruh tim lainnya, termasuk Indonesia dan India. China sudah memiliki modal besar dengan menang 101-46 melawan Mongolia.
Apabila kalah melawan China pada gim yang akan digelar Jumat (29/9), sebisa mungkin Indonesia tidak memiliki defisit poin yang terlampau banyak. Sebaliknya, pada laga terakhir melawan Mongolia hari Minggu (1/10), Indonesia harus menang dengan surplus poin yang tinggi.
Selain itu, syarat Indonesia bisa menduduki peringkat dua grup dan lolos ke babak selanjutnya adalah mengharapkan India kalah dari Mongolia dengan defisit poin yang besar.
Menurut Christopher Tanuwidjaja, timnas basket putri menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa lolos fase grup dengan mudah. Statusnya sebagai peraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja dan juara FIBA Asia Cup 2023 Putri Divisi B yang mendapatkan hadiah promosi ke Divisi A Asia itu tercoreng dengan kekalahan melawan India, yang notabene memiliki peringkat dunia di bawah Indonesia.
"Saya merasa semua usaha kita memberikan fasilitas yang bagus untuk tim ini selama persiapan, disia-siakan begitu saja dalam satu game ini," katanya.
Baca juga: Rentetan 11 kemenangan Timnas Basket Putri terhenti di tangan India
Pewarta: A071
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
