Pembalap sepeda Indonesia Bernard Benjamin Van Aert membuang peluang meraih medali nomor omnium putra Asian Games Hangzhou setelah hanya mampu finis peringkat sembilan di velodrome Chun'an Jieshou Sports Centre, Kamis.

Runner-up Kejuaraan Asia 2020 itu sempat bertahan di peringkat dua klasemen dari 17 pembalap menyusul performa gemilangnya di tiga balapan awal yaitu scratch race, tempo race, dan elimination race yang membuahkan 102 poin, terpaut dua poin dari pembalap UEA Ahmed Almansoori yang memimpin klasemen jelang race terakhir.

Omnium adalah decathlonnya balap sepeda yang terdiri dari empat hingga enam balapan. Di Asian Games Hangzhou, balapan Omnium akan terdiri dari empat balapan yaitu scratch race, elimination race, tempo race dan points race.

Pembalap mendapatkan poin tergantung posisi finis di setiap balapan. Pembalap dengan poin terbanyak lah yang menjadi juara.

Di nomor points race yang menjadi penentuan, performa sprint Bernard hanya mampu menambah 5 poin untuknya di saat pembalap Jepang Kazushige Kuboki merebut 80 poin dan melesatkan posisinya sebagai pemenang dengan 178 poin.

Tambahan 43 poin di balapan terakhir membuat pembalap Korea Selatan Ka Yu finis runner-up secara keseluruhan dengan 143 poin, sedangkan Almansoori harus puas dengan perunggu setelah hanya mampu mengais 27 poin.

Bernard masih akan berupaya mengharumkan nama Indonesia dari nomor madison, berpasangan dengan Terry Yudha Kusuma, pada Jumat (29/9).

Baca juga: Bernard Van Aert siap buru poin Olimpiade di Kejuaraan Dunia Glasgow
Baca juga: Bernard van Aert petik pelajaran penting dari final madison putra

Pewarta: A059
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023