Timnas Bola Basket Putri dua kali berhadapan dengan China pada ajang Asian Games tahun 2018 dan 2022, namun pertandingan yang kedua di Hangzhou China menunjukkan peningkatan permainan basket putri Indonesia.

"Asian Games Jakarta 2018 Indonesia 37-141 China, margin 104 poin. Asian Games Hangzhou 2022 Indonesia 52-101 China, margin 49 poin. Sudah cukup jelas," kata Penanggungjawab Timnas Bola Basket Putri Christoper Tanuwidjaja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Indonesia melakoni gim kedua fase Grup A melawan China dengan kekalahan 52-101. Namun menurut Christoper, permainan basket putri Indonesia meningkat dengan memberikan perlawanan pada China.

Baca juga: Timnas basket putri kalah dari China 52-101

Memang Indonesia tertinggal jauh sejak kuarter pertama dengan hanya mencetak 6 poin, namun di kuarter dua, tiga, dan empat, Timnas Putri memberikan perlawanan dengan mencetak poin yang terus meningkat.

Perlu diketahui bahwa Tim Basket Putri China merupakan tim peringkat dua dunia setelah Amerika Serikat. Bahkan, pada skuad China kali ini terdapat tiga pemain Women NBA (WNBA), yaitu Li Meng dari Washington Mystics, Li Yue Ru dari tim Chicago Sky, dan Han Xu asal klub New York Liberty.

Bisa dibilang, tim China pada Asian Games 2022 Hangzhou lebih kuat dibandingkan Asian Games 2018 Jakarta karena pada saat itu belum ada pemain WNBA.

Christoper menyebut dirinya bangga dengan permainan Timnas Basket Putri saat melawan China.

"Saya bangga atas permainan kita malam ini. Fokus lagi untuk next game melawan Mongolia," katanya.

Dia menekankan agar Indonesia harus memetik kemenangan pada laga yang digelar pada Minggu (1/10) agar memiliki peluang melaju ke babak delapan besar lewat jalur tim peringkat tiga terbaik.

Baca juga: Timnas basket putri harus habis-habisan di sisa laga

Pewarta: A071
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023