"Pengambilan api Asian Games ini adalah pengalaman luar biasa bagi saya. Proses pengambilan api berjalan lancar meskipun sempat terhadang ketika akan masuk bandara di India," kata Susy dalam jumpa pers di Yogyakarta, Selasa.
Susy berharap api Asian Games yang telah dibawa dari India dapat menjadi simbol persahabatan kedua negara serta kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna mengaku lentera yang membawa api Asian Games memang sempat mendapatkan pemeriksaan dari otoritas bandara di New Delhi sebelum masuk pesawat Boeing 737-500 milik TNI AU.
"Sesuai prosedur keselamatan penerbangan udara sipil, rokok saja dilarang masuk di pesawat, apalagi api. Tapi, kami sudah meminta izin dari otoritas setempat dan dapat membawa api Asian Games meskipun butuh waktu untuk mengurus izin itu," kata Yuyu.
Yuyu mengatakan api Asian Games 2018 dari India menuju Indonesia membutuhkan waktu sekitar 11 jam perjalanan udara.
"Kami berangkat mengambil api pada Sabtu (14/7). Api juga sempat menginap di Kedutaan Besar Indonesia di India sebelum dibawa ke dalam pesawat ke Indonesia," ujar Yuyu.
Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengatakan Yogyakarta menjadi kota pertama perjalanan pawai obor Asian Games karena sebagai kota sejarah, budaya, dan pariwisata.
"Penyelenggaran Asian Games ini bukan saja kegiatan olahraga melainkan juga promosi serta pencitraan Indonesia di dunia internasional. Yogyakarta adalah kota bersejarah dan kami ingin mempromosikan juga pariwisata di Yogyakarta," kata Erick.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018