"Saya tahu kegiatan pawai pada hari ini saat menuju ke kantor. Kemarin, saya sempat membaca koran tentang kegiatan ini, tapi tidak rinci," kata Ariana, warga Yogyakarta yang bekerja di sekitar kawasan Tugu.
Ariana (32) menganggap kegiatan pawai itu terkait pertandingan olahraga negara-negara ASEAN (seharusnya Asia) yang berlangsung empat tahun sekali.
"Harapan saya tentu Indonesia menjadi juara karena kegiatan olahraga ini menjadi momentum untuk dapat menyatukan bangsa di tengah kericuhan politik saat ini," kata Ariana.
Karyawan bank di sekitar Tugu, Amri mengatakan pawai api abadi di Yogyakarta itu terkait penyelenggaraan "SEA Games" (seharusnya Asian Games) di Indonesia.
"Semoga acaranya berjalan sukses," ujar Amri sembari sesekali memotret rangkaian pawai dengan ponsel pintarnya.
Siswa SMA Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta Bima Saputra mengatakan pawai di kota Gudeg itu merupakan bagian dari penyelenggaraan Asian Games di Jakarta.
"Api suci dan obor mau dibawa lewat sini. Apinya dan tempat obornya disatukan di Candi Prambanan," kata siswa kelas X yang menyambut di tepi Tugu bersama tiga rekannya.
Bima mengaku kegiatan belajarnya sempat terhenti demi menyambut rangkaian pawai obor Asian Games di kawasan Tugu sebelum kembali belajar di SMA Bhineka Tunggal Ika.
Pawai obor Asian Games 2018 di Yogyakarta dimulai dari Keraton Yogyakarta. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X secara resmi menyalakan obor Asian Games dari kalderon mini yang telah disiapkan di halaman kraton dan menyerahkan obor kepada Menlu Retnno.
Menlu Retno kemudian berlari sejauh 100 meter ke alun-alun utara dan secara estafet memberikan obor Asian Games ke-18 itu kepada Kapolda DIY, Komandan Lanud Adisutjipto, dan Danlanal Yogyakarta.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018