Sejatinya, acara Kirab Obor di Blitar, yang diawali dari Makam Bung Karno, dimulai pada pukul 09.00 WIB. Namun, dalam pelaksanaannya, acara mundur hingga empat jam dan api obor baru tiba di lokasi pada pukul 13.08 WIB.
"Kami mohon maaf karena apinya terlambat tiba dari Solo. Banyak proses yang harus dilewati," ujar Erick di Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Kotanya didatangi obor Asian Games, atlet Blitar diharapkan termotivasi
Adapun obor seharusnya tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pada pukul 07.00 WIB, setelah diberangkatkan dari Solo, Jawa Tengah, dan langsung diteruskan ke Blitar dan tiba di Makam Bung Karno pada pukul 09.00 WIB.
Akan tetapi, ternyata api obor baru sampai di Malang, Jawa Timur, pukul 09.53 WIB. Dampak kejadian ini, anak-anak dan pemain musik sempat diistirahatkan sampai salat Jumat selesai.
Namun, meski terlambat, acara Kirab Obor di Blitar berjalan dengan lancar. Obor kemudian diangkut kembali ke Malang untuk dibawa dalam pawai dan selanjutnya disiapkan mendaki ke Puncak Gunung Bromo pada Sabtu (21/7) dini hari.
Baca juga: INASGOC: Kirab obor lalui tempat bersejarah-bertujuan wisata
Sebagai informasi, pemilihan Makam Bung Karno di Kota Blitar sebagai persinggahan obor api Asian Games 2018 karena Presiden pertama Indonesia itu dianggap sebagai sosok utama suksesnya penyelenggaraan perdana Asian Games di Indonesia pada tahun 1962.
Bung Karno terlibat dari awal sampai selesainya Asian Games tersebut. Demi suksesnya Asian Games ketika itu Sukarno pun memprakarsai berdirinya kompleks olahraga di Senayan yang kemudian dikenal dengan nama Kawasan Gelora Bung Karno.
Demi Asian Games keempat itu pula, didirikanlah stasiun televisi pertama di Indonesia yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang pertama kali mengudara secara nasional pada 24 Agustus 1962, menyiarkan pembukaan Asian Games 1962.
Baca juga: Kirab obor Asian Games singgah di makam Bung Karno, ini kata Puan
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018