Surabaya (ANTARA News) - Atlet panahan Diananda Choirunnisa membidik medali emas Asian Games 2018, yang menurut perempuan berhijab itu tak ubahnya serupa "olimpiade mini" karena sarat dengan penampilan para juara dunia cabang olahraga yang digelutinya.

"Panahan itu sudah seperti olimpiade mini, sebab juara-juara dunianya mayoritas dari Asia. Tapi, sekali lagi, karena bermain di Indonesia, saya dan teman-teman lainnya berusaha fokus dan tidak menganggapnya sebagai beban," katanya dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Minggu.

"Secara pribadi saya berharap meraih medali emas dan kesempatan menjadi tuan rumah sangat memotivasi," ujarnya menambahkan.

Ia menyebut Korea Selatan, Jepang, China, Taipei dan India menjadi lawan yang harus diperhitungkan mengingat atlet negara-negara tersebut kerap menjadi juara di berbagai kompetisi.

Baca juga: Jokowi ingin berlatih panahan sejak kecil

Baca juga: KONI nilai panahan siap hadapi Asian Games


Asian Games 2018, yang berlangsung 18 Agustus - 2 September di Jakarta dan Palembang, merupakan penampilan kedua atlet yang akrab disapa Nisa itu di ajang pesta olahraga antarbangsa Asia itu setelah 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Meski tak mampu meraih medali di Incheon, Nisa sukses menyabet medali di nomor beregu pada SEA Games 2013 Naypyidaw, Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura.

Lantas pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Nisa sukses mempersembahkan dua medali emas bagi kontingen Indonesia, yakni lewat nomor individu recurve putri dan campuran recurve berpasangan dengan Riau Ega Agatha.

Baca juga: Diananda fokus kejar medali emas panahan Asian Games

Baca juga: Indonesia raih perunggu kejuaraan dunia panahan di Shanghai

Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018