"Kami sudah melobi Kemenperin agar kopi NTB bisa dipromosikan pada ajang Asian Games 2018," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih di Mataram, Senin.
Menurut dia, momen Asian Games bisa dimanfaatkan untuk mempopulerkan kopi NTB karena even olahraga internasional tersebut diikuti belasan ribu atlet dan pendamping dari 45 negara di kawasan Asia.
Jika Kemenperin setuju, Dinas Perindustrian NTB akan membawa kopi andalan, seperti kopi Tambora dan Tepal yang diproduksi petani di Pulau Sumbawa.
Selain itu, kopi Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta kopi dari kabupaten lain yang memiliki cita rasa khas tersendiri.
Untuk membantu upaya promosi, Eva mengaku akan membawa dua orang barista kopi Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa.
Mereka yang akan memberikan gambaran kepada tamu-tamu dalam dan luar negeri tentang kopi NTB mulai dari cara produksi biji hingga menjadi bubuk.
"Kami masih menunggu persetujuan dari Kemenperin. Harapan kami semoga usulan NTB mendapat perhatian, minimal dapat stand promosi," ujarnya.
Kopi NTB, menurut Eva, sebenarnya sudah cukup dikenal di dalam dan luar negeri. Bahkan, sudah diekspor ke beberapa negara, namun volumenya masih relatif kecil.
Oleh sebab itu, upaya promosi dengan memanfaatkan berbagai event skala nasional dan internasional terus digalakkan.
"Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB juga akan membantu menggaungkan komoditas unggulan hasil perkebunan tersebut," kata Eva.
Menurut Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, potensi pengembangan tanaman kopi mencapai 31.016 hektare, namun yang sudah dimanfaatkan sekitar 12.500 hektare dengan tingkat produktivitas lahan mencapai 450-700 kilogram/hektare.
Pewarta: Awaludin
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018