Jakarta (ANTARA News) - Tekad pemerintah untuk menyediakan udara sehat dan bersih bagi peserta Asian Games 2018 tinggal selangkah lagi seiring upaya Pertamina mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) setara standar Euro4, yakni Pertamax Turbo yang disambut baik industri otomotif di Indonesia.

Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyatakan kesiapan industri otomotif untuk mendukung program itu sudah dilakukan sejak terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro4.

Sejak saat itu, produksi kendaraan bermotor disesuaikan supaya sesuai standar yang ditentukan tersebut, kata Kukuh dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (23/7).

“Jadi sudah lama kami mempersiapkan diri. Kendaraan bermotor yang kami produksi sekarang sudah sesuai dengan teknologi berstandar Euro4,” jelas Kukuh.
 
Dalam konteks itulah Kukuh mengingatkan bahwa pemilik kendaraan bermotor tidak bisa lagi mengisi kendaraannya dengan BBM yang tidak sesuai standar. Jika kualitas BBM yang dipergunakan lebih rendah dari Euro4, maka mesin kendaraan akan mengalami kerusakan.

Baca juga: GIIAS 2018 berharap dibuka Presiden Joko Widodo

Kukuh mengatakan, BBM yang setara dengan Euro4 adalah yang memiliki RON tinggi seperti Pertamax Turbo. Karena untuk mesin Euro4, setidaknya harus ada dua syarat yang dipenuhi, yaitu RON harus di atas 91 dan kadar sulfur harus di bawah 50 ppm.

Dari spesifikasi tersebut, maka penggunaan BBM dengan RON 98 sudah memenuhi syarat untuk mesin Euro 4.

Lebih lanjut Kukuh menegaskan, penggunaan BBM setara Euro4 memang tidak bisa hanya dilakukan pada saat pelaksanaan Asian Games. Pasalnya, mesin kendaraan bermotor akan tetap menuntut konsumsi BBM dengan kualitas yang sudah ditentukan tersebut.

Dari sudut pandang lingkungan, penerapan standar Euro4 memang sangat menguntungkan. Apalagi, kualtas udara di Jakarta dan kota besar lain di Indonesia memang sangat buruk. Indonesia merupakan negara Asia yang paling lambat menerapkan standar emisi Euro 4.

Baca juga: Standar EURO 4 dimulai Oktober, bagaimana nasib mobil yang sudah beredar?

(Ikky)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2018