“Momentum ini harus dimanfaatkan karena momen ini tidak terjadi dua kali. Misalnya Desa Sebak Sembung, ini kan desa wisata yang kemudian kedatangan api Asian Games. Banyak pejabat datang, menteri juga datang. Artinya, desa ini harus viral, harus diketahui banyak orang. Apalagi banyak media yang datang kesini,” kata Menpar Arief.
Menurut Menpar Arief, "torch relay" api Asian Games adalah momentum tepat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Masyarakat sekitar sangat antusias menyambut perjalanan api Asian Games dari istana Tampak Siring menuju Desa Sebak Sembung.
Terlihat sejumlah siswa sekolah mengibarkan bendera merah putih.
Sesampainya di desa Sebak Sembung, api Asian Games yang berada di dalam lentera emas diberikan ke Menpar Arief untuk dibawa ke panggung.
Menpar Arief kemudian memberikan api tersebut kepada Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.
Api Asian Games yang tiba di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi, Renon disambut dengan sejumlah kesenian budaya. Obor ini selanjutnya dibawa oleh sebelas pelari menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk diinapkan semalam dan melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya, yaitu Mataram, NTB.
Menpar Arief yakin Asian Games 2018 akan mendorong kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya untuk mengejar target 17 juta kunjungan wisman tahun 2018 ini, artinya Asian Games juga akan meningkatkan devisa negara dari pariwisata.
“Kalau ada 170 ribu orang datang ke Indonesia, dengan dampak ekonomi rata-ratanya 1.200 dolar AS lebih, kira-kira 230 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun lebih," katanya.
Api Asian Games sendiri sudah tiba di Bali sejak Senin pagi (23/07) disambut dengan Baleganjur, Jegong, dan Tari Makepung.
"Torch relay" kemudian dilanjutkan ke Kuta dan diserahkan kepada Menko PMK Puan Maharani dengan dimeriahkan tarian dan festival layang-layang.
Perjalanan dilanjutkan ke Tanah Lot hingga akhirnya diinapkan di Istana Tampak Siring.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018