Jakarta (Jakarta (ANTARA News) - Jakarta dan Palembang berbenah untuk Asian Games 2018, persis yang dilakukan  Ibu Kota ketika menyambut perhelatan olahraga se-Asia itu pada 1962.

Jangan sebut lagi pembenahan pada infrastruktur utama berupa arena olahraga seperti di Senayan dan Jakabaring, tapi lihatlah infrastruktur transportasi dan jalan raya yang dipersolek.

Sebut juga penataan jalur pejalan kaki di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, hingga pembangunan jalur kereta ringan (LRT) di Palembang yang diadakan untuk mendukung Asian Games 2018.

Kurang lebih seperti itu pula yang terjadi menjelang Asian Games 1962, pesta olahraga orang-orang Asia yang untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia.

Menjelang perhelatan tersebut, Jakarta masih sering disebut sebagai Kampung Besar. Itu merujuk pada kenyataan bahwa Ibu Kota ketika itu masih didominasi oleh perkampungan  sederhana.

Dalam buku Olahraga Indonesia dalam Perspektif Sejarah (2004) disebutkan bahwa di sepanjang sisi Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman, menjelang Asian Games 1962, masih dipenuhi rumah beratap rumbia ketimbang perkantoran.

Maka ketika itu, semangat pembangunan Jakarta adalah bersolek dan membangun infrastuktur kota besar demi Asian Games untuk menunjukkan bahwa Jakarta juga kota besar, kota metropolitan.

Jakarta membangun segala demi Asian Games. Selain membangun kompleks olahraga di Senayan, juga dibangun Hotel Indonesia, hotel bertaraf internasional pertama di Indonesia.

Dibangun pula pusat perbelanjaan modern; Sarinah. Gedung itu merupakan pusat belanja pertama di Indonesia yang dilengkapi lift dan eskalator.

Orang ramai diizinkan melihat-lihat tampak dalam Hotel Indonesia. Ribuan orang juga mengunjungi Sarinah. Bukan untuk belanja, tapi antre merasakan eskalator dan lift.

Infrastruktur jalan raya juga dibangun, yaitu jalan raya bypass, jalan lurus yang menghubungkan Cililitan di Jakarta Timur dengan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Jangan dilupakan; pembangunan Jembatan Semanggi, sebuah ikon Jakarta selain Monas.

Menjelang Asian Games 2018, Jembatan Semanggi juga dibenahi dengan menambah jalur melingkar tanpa menghilangkan bentuk awalnya.

Maka, ketika pembangunan itu selesai, Jakarta berbangga menyambut kontingen dari berbagai negara Asia. Tamu-tamu terhormat yang merupakan duta bangsa dari negara-negara di Asia itu disambut dengan ramah bukan di Kampung Besar, tapi di Metropolitan.

Hasil-hasil pembangunan yang didedikasikan untuk pelaksanaan Asian Games 1962 itu kini masih berdiri sebagai harta warisan yang terus bisa dinikmati masyarakat. Begitu juga dengan infrastruktur dan sarana yang giat dibangun untuk Asian Games 2018, tentu saja bakal dinikmati generasi akan datang.
 

Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018