Sorong, Papua Barat (ANTARA News) - Sanggar seni Sinifagu, kelompok kesenian asli Kota Sorong, Papua Barat, menciptakan tarian khusus untuk menyambut Kirab Obor Asian Games 2018.

Tarian itu, kata pelatih sekaligus pimpinan sanggar Sinifagu Ine Penturi Nandotray, dinamakan "tari obor".

"Inti dari tarian ini adalah harmonisasi gerak tubuh yang melambangkan semangat untuk berjuang menaklukkan tantangan," ujar Ine ketika ditemui di Kantor Wali Kota Sorong, Sorong, Papua Barat, Kamis.

Tari obor yang ditampilkan sebanyak 15 penari perempuan dan laki-laki dari sanggar Sinifagu membuat napas masyarakat Sorong yang hadir di halaman kantor wali kota untuk menyaksikan prosesi Kirab Obor Asian Games 2018, sesekali tertahan.

Terdengar pula teriakan-teriakan kecil bernada takut dan khawatir dari sela-sela barisan manusia yang berhimpitan karena penasaran.

Suasana tegang semakin terasa ketika personel Sinifagu sedang meliuk-liukkan badan dengan menggenggam obor yang apinya menyala-nyala. Mereka menyelipkan gerakan-gerakan akrobatik yang sukses membuat kagum penonton.

Tepuk tangan meriah pun terdengar setelah anak-anak asli Papua Barat yang tampil dengan kostum adat itu menyelesaikan tariannya.

Namun, siapa sangka, meski tampak sangat luwes dan nyaris tanpa cela ketika tampil, kelompok sanggar Sinifagu baru mempelajari tari obor tersebut dua hari sebelum pentas.

"Kami baru latihan selama dua hari dengan menggunakan obor tanpa api. Kami baru membuat api ketika tampil hari ini. Saya bersyukur tidak ada yang cedera," tutur Ine.

Dia mengungkapkan, salah satu motivasi para penari Sinifagu berperforma gemilang ketika Kirab Obor Asian Games 2018 adalah rasa bahagia bahwa Sorong terpilih menjadi salah satu dari 54 kabupaten-kota yang didatangi obor Asian Games.

Itu membuat sanggar yang hampir berusia 15 tahun ini bertekad memberikan hiburan terbaik bagi masyarakat Sorong.

"Kami senang luar biasa dengan adanya Kirab Obor di Sorong. Karena kapan lagi bisa mendapatkan kesempatan serupa," tutur Ine.

Adapun api obor Asian Games 2018 tiba di Sorong pada Jumat (27/7) pukul 10.00 WIT dari Waisai, Raja Ampat, dengan menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai.

Kemudian, pukul 14.00 WIT, Kirab Obor Asian Games 2018 di Kota Sorong dimulai dengan cara dibawa bergantian secara estafet oleh para pejabat pemerintah daerah dan instansi terkait.

Kegiatan ini menjadi spesial karena diikuti pula oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, selain Wali Kota Sorong Lambert Jitmau.

Arak-arakan api obor di Sorong dimulai dari markas Komando Armada III TNI Angkatan Laut dan berakhir di halaman Kantor Wali Kota Sorong.

Di sana, Mendes PDTT dan Wali Kota Sorong sempat berinteraksi dengan masyarakat yang hadir menyaksikan seremoni dan penampilan kesenian adat.

Acara Kirab Obor di Asian Games 2018 di Sorong, Papua Barat menjadi petualangan terakhir obor Asian Games di Tanah Papua setelah sebelumnya dibawa ke Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Berikutnya, api Asian Games 2018 akan diteruskan oleh Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) ke Tanjung Bira, Makassar, untuk acara kirab obor pada 28-30 Juli 2018. 

Baca juga: Omzet pedagang Sorong naik kala kirab obor
Baca juga: Dukungan dan doa masyarakat Sorong mengalir untuk atlet Indonesia
Baca juga: Masyarakat Sorong sambut Kirab Obor Asian Games

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2018