Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyambangi dan menyuntikkan semangat bagi tim ju jitsu Indonesia yang tengah menjalani uji coba di Ota Gymnasium, Tokyo, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Jepang.

Tim ju jitsu Indonesia berlaga di turnamen uji coba Abu Dhabi Grand Slam Ju Jitsu World Tour Tokyo 2018 sebagai pematangan akhir dari fase pemusatan latihan terakhir di Negeri Matahari Terbit tersebut.

Sejak 18-28 Juli 2018, tim ju jitsu Indonesia menjalani pemusatan latihan di sasana brazilian ju jitsu Tri-Force Ikebukuro, Tokyo.

"Para atlet jujitsu merupakan perwakilan pertama di Asian Games 2018 dari Indonesia, oleh karena itu para atlet harus bangga dan siap melakukan yang terbaik untuk Indonesia," kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Pulang dari Bulgaria, gulat putra bergabung pemusatan latihan di Sukabumi

Baca juga: Dinda menapaki panggung pembuktian menuju emas panahan


Keikutsertaan tim ju jitsu Indonesia di tunamen uji coba tersebut, menjadi bagian dari persiapan menjelang penampilan di Asian Games 2018 nanti.

Puan menekankan pentingnya kesiapan para atlet ju jitsu baik fisik maupun mental menjelang pesta olahraga antarbangsa Asia tersebut.

Cabang olahraga ju jitsu Asian Games 2018 akan dipertandingkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada 24-26 Agustus nanti.

Sebanyak 29 negara sudah memastikan diri ambil bagian di cabang olahraga ju jitsu Asian Games 2018, sementara Indonesia mengirimkan perwakilan 12 atlet putra dan empat putri.

Ketua Umum Pengurus Besar Ju Jitsu Indonesia, Laskdya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit, yang turut mendampingi Puan saat menyambangi uji coba tim ju jitsu Indonesia di Tokyo, menyatakan tim ju jitsu Indonesia membidik satu medali emas, satu perak dan dua perunggu dalam penampilan mereka di Asian Games 2018.

Baca juga: Pinisi bawa obor Asian Games berlayar di Bulukumba

Baca juga: Dinkes DKI jamin keamanan pangan atlet Asian Games

Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018