Bukittinggi, Sumbar (ANTARA News) - Kirab obor Asian Games 2018 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada Kamis (2/8) akan melalui 20 titik.

"Panjang jalan yang akan dilalui lebih kurang sepuluh kilometer," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bukittinggi, Erwin Umar di Bukittinggi, Selasa.

Dari 20 titik yang akan dilalui tersebut, ia mengatakan obor akan melalui jalur yang berbeda dibanding perjalanannya di daerah lain di Indonesia yaitu memasuki terowongan Lubang Jepang.

"Ada nilai perjuangan dan sejarah yang kuat di terowongan Lubang Jepang, perlu lebih dikenal luas," katanya.

Diagendakan obor akan tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dari Pekanbaru, Riau, pada Kamis (2/8) pukul 9.30 WIB.

Setelah rangkaian acara penyambutan di BIM, obor beserta rombongan menuju Bukittinggi dan diperkirakan sampai pukul 12.30 WIB.

Acara penyambutan sudah disiapkan sejak pukul 10.00 WIB yaitu beragam kesenian daerah yang juga akan disumbang oleh kota dan kabupaten lain di Sumbar untuk memeriahkan "torch relay" di Bukittinggi.

Titik pertama kirab obor yaitu di Lapangan Wirabraja menuju Tugu Polwan lalu ke Simpang DPRD dilanjutkan ke Panorama, pintu masuk Lubang Jepang, pintu keluar Lubang Jepang, Simpang Bantolaweh, Tugu Imam Bonjol.

Dilanjutkan ke Simpang Jirek, Kantor Pengadilan Negeri, Gelanggang Pacuan Kuda Bukit Ambacang, Simpang Bypass, Tugu Tri Tura, GOR Bermawi, Simpang Surau Gadang, Simpang Manggis, Polsek Bukittinggi, Rumah Kelahiran Bung Hatta, Patung Pahlawan Tak Dikenal dan berakhir di Istana Bung Hatta.

Di setiap titik yang dilalui itu dimeriahkan oleh siswa sekolah dengan kesenian daerah.

Usai kirab, obor akan diinapkan di Istana Bung Hatta, pusat Kota Bukittinggi, hanya beberapa puluh meter dan Jam Gadang.

Baca juga: Danau Toba berharap berkah kirab obor Asian Games
Baca juga: Haroan Bolon, semangat gotong royong Simalungun sambut kirab obor
Baca juga: Verawaty beri tips memperoleh medali emas di Asian Games 2018
Baca juga: Kirab obor di Lampung bakal diramaikan gajah Way Kambas


(KR-SHL/a032)

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018