"Ini merupakan bentuk dukungan dari Provinsi Riau terhadap perhelatan Asian Games," ucap Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Kamis.
Dalam torch relay api obor tersebut di halaman kantor Gubernur Riau, ditampilkan sejumlah kesenian tradisional berupa tarian randai Kuantan, rentak bulian Indragiri Hulu dan beberapa pertunjukan kesenian lainnya.
Dikatakan Arsyadjuliandi Rachman bahwa pertunjukkan kesenian tersebut menunjukkan suka cita masyarakat Riau dalam pelaksanaan ajang pertandingan olahraga tersebut.
Baca juga: Meski tak lagi aktif berkompetisi, Olivia Zalianty tetap antusias jadi pembawa obor
Tidak hanya sampai disitu, dalam pertunjukkan seni tersebut juga mengikutsertakan para Forkopimda yang turut hadir. Sebut saja Ketua DPRD Provinsi Riau Septina Primawati, Kapolda Riau Irjen Nandang dan sejumlah unsur Forkopimda lainnya.
Dari pantauan Antara, tampak para Forkopimda dan para undangan lainnya ambil bagian dalam randai Kuantan. Dengan tempo musik yang tidak terlalu cepat, para anggota Forkopimda tersebut terlihat sangat menikmati setiap hentakan dari gerakan yang dilakukan.
"Kita juga berupaya agar kesenian masyarakat Riau dapat selalu hadir dalam berbagai ajang. Apalagi ini ajang yang berskala Internasional," imbuhnya.
Dalam sambutannya Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan bahwa pihak Pemprov Riau sangat mengapresiasi kedatangan obor Asean Games tersebut di Provinsi tersebut. Salah satunya ialah dengan upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang terus digencarkan oleh seluruh elemen yang ada di Provinsi Riau.
Baca juga: Api Asian Games bermalam di Rumah Pengasingan Bung Karno
Gubernur berharap agar dengan hadirnya obor Asian Games tersebut dapat memacu semangat generasi muda untuk lebih meningkatkan keahlian dalam berbagai bidang olahraga. Pasalnya bukannya tidak mungkin para anak muda yang kini hadir dalam torch relay api obor Asian Games dapat mewakili Indonesia dalan ajang yang sama nantinya.
"Semuanya itu mungkin saja. Selagi ada usaha dan dukungan dari berbagai pihak," pungkas Andi.
Pewarta: Retmon Bensal Putra
Editor: Dewanti Lestari
COPYRIGHT © ANTARA 2018
